Bisnis.com, SOLOK - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatra Barat, menaruh harapan yang besar ke Kementerian Pertanian agar mendapat support berupa bantuan dan bimbingan untuk menunjang produktivitas pertanian di Solok.
Bupati Solok Epyardi Asda memaparkan untuk luas lahan pertanian di Kabupaten Solok sekitar 374.000 ha lebih, serta dikelilingi dengan hutan lindung seluas 145.000 ha.
"Di Solok, lahan yang dapat digarap oleh masyarakat sebesar 74.000 ha yang terdiri dari 39.000 ha sawah dan 28.000 ha pertanian hortikultura serta selebihnya masih banyak lahan yang belum digarap," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6/2023)
Selain itu, di Solok juga memiliki dua Daerah dengan iklim berbeda yakni di bagian utara memiliki iklim yang panas cocok sebagai perkebunan durian dan manggis.
"Saat ini ekspor manggis kita di Kabupaten Solok telah sampai ke beberapa negara Asia seperti Jepang dan China," ujarnya.
Selain itu, di bagian selatan memiliki iklim yang dingin dan berada di dataran tinggi sehingga cocok untuk tanaman hortikultura seperti bawang merah, cabai dan kentang.
“Insyaallah kita yakin dengan adanya bantuan dari Kementerian Pertanian maka Kabupaten Solok dapat menjadi penunjang dari kebutuhan pangan di Indonesia, karena di Kabupaten Solok kami memiliki beras yang berkualitas dan hasil sayuran yang melimpah," sebutnya.
Untuk itu, di Kabupaten Solok saat ini masih membutuhkan bantuan dan bimbingan dari Kementan dalam membina dan mengarahkan serta membantu mengembangkan teknologi informasi di sektor pertanian.
Seperti halnya untuk komoditas bawang merah, sentra bawang merah nasional itu salah satunya ada di Alahan Panjang Solok, Sumbar.
Sementara itu, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto menanggapi pendampingan budi daya bawang merah khususnya telah dilakukan pada lahan seluas 12.000 hektare di Desa Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
"Luas tanam bawang merah Solok bertambah pesat dari semula 5.000 hektare di tahun 2016 kini mencapai 12.000 hektare," jelasnya.
Prihasto menuturkan lahan bawang merah di Solok memiliki keunggulan dibanding daerah lain. Karakteristik lahan rata-rata berupa lahan miring dan berlereng, dimana tanahnya subur, air cukup tersedia dan intensitas panas mataharinya juga cukup sehingga cocok untuk pertumbuhan bawang merah sehingga mampu berproduksi sepanjang tahun.
“Saat ini Solok telah memiliki varietas yang telah terdaftar di Kementerian Pertanian bernama Solok Sumbar Sakato, terbukti adaptif dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi. Setiap bulan, sekitar 1.000 hektare rutin panen bawang merah di Solok ini” ucapnya.