Bisnis.com, BATAM - Pemadaman listrik yang masih sering terjadi di Batam membuat warga dan juga kalangan pengusaha menjadi gerah. Seperti baru-baru ini terjadi pemadaman khusus pelanggan komersil sekitar tiga minggu.
Lalu, mati listrik juga rutin terjadi untuk pelanggan rumah tangga tiap harinya, dengan durasi 10 menit hingga 3 jam.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid mengatakan pemadaman listrik sangat mengganggu dunia usaha. Saat mati listrik pelanggan industri baru-baru ini, industri shipyard sangat terdampak karena tidak bisa beroperasi sehari penuh.
"Seharusnya PLN Batam sudah memiliki hitungan lonjakan pemakaian itu dan mengantisipasinya sejak awal. Dengan kondisi terjadinya pemadaman di industri, kita khawatirkan bisa mengganggu proses produksi," ucapnya, Minggu (11/6/2023).
Menurut Rafki, tidak semua perusahaan di Batam memiliki genset cadangan, sehingga sangat bergantung pada listrik PLN Batam yang masih angin-anginan. "Listrik merupakan kebutuhan vital bagi kawasan industri. PLN Batam seharusnya memiliki cadangan listrik yang cukup untuk segala situasi," tuturnya.
Sementara itu, PLN Batam masih menggesa pemulihan gangguan yang terjadi pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Kasam di Batam. Pembangkit yang memperkuat sistem kelistrikan Batam tersebut merupakan pembangkit swasta atau Independent Power Producer (IPP) milik PT Tanjung Kasam Power.
Sekretaris Perusahaan PLN Batam, Hamidi Hamid memastikan bahwa PLN berupaya untuk dapat melakukan pengaturan beban listrik dengan memprioritaskan kebutuhan listrik untuk pelanggan.
"Saat ini PLN Batam terus bekerja sama dengan PT Tanjung Kasam mengerahkan personil 24 jam untuk mengupayakan percepatan. Kami berupaya agar terjadinya gangguan pada PLTU Tanjung Kasam dapat terselesaikan dengan cepat," ucapnya.
Dalam masa perbaikan PLTU Kasam, PLN Batam akan mengoptimalkan pembangkit milik sendiri termasuk pembangkit listrik tenaga diesel, pembangkit IPP, melakukan kerja sama dengan PT Panbil dan PT Tunas untuk memanfaatkan excess power serta mengoptimalkan pembangkit-pembangkit milik pelanggan (captive) yang ada.
Untuk meningkatkan keandalan, pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) DEB unit 2 yang saat ini dalam masa pemeliharaan akan beroperasi pada 11 Juni 2023.
PLN Batam juga akan menambah kapasitas pembangkit dengan mengoperasikan pembangkit sewa sebesar 225 MW secara bertahap. Adapun 25 MW diperkirakan beroperasi pada awal Juli 2023, 50 MW beroperasi pada September 2023 dan 150 MW diperkirakan beroperasi bulan November 2023.(K65)