Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Rumah Warga Batal Jadi Pemondokan Penas Tani di Padang

Sebelumnya terdapat 2.900 unit rumah warga yang telah diverifikasi untuk dijadikan pemondokan peserta Penas Tani.
Seorang petani tengah berada di sawah di Sungai Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Noli Hendra 
Seorang petani tengah berada di sawah di Sungai Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Noli Hendra 

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, selaku tuan rumah penyelenggaraan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-16 tahun 2023 menyatakan terjadi pengurangan jumlah rumah warga yang dijadikan untuk pemondokan peserta.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Padang Didi Aryadi mengatakan, sebelumnya terdapat 2.900 unit rumah warga yang telah diverifikasi untuk dijadikan pemondokan peserta Penas Tani.

"2.900 unit rumah itu untuk kapasitas 35.000 orang pada yang tersebar pada 5 kecamatan yaitu Kecamatan Koto Tangah terdapat 10 Kelurahan, Kuranji 4 Kelurahan, Padang Utara 7 Kelurahan, Nanggalo 5 Kelurahan, dan Padang Barat 2 Kelurahan," jelas Didi ketika dihubungi Bisnis di Padang, Selasa (6/6/2023).

Namun pada 23 Mei 2023, Didi menerbitkan surat yang menyatakan pembatalan pemondokan sehubungan dengan pelaksanaan Penas Tani bahwa pada awalnya kontingen peserta utama dan peserta pendamping penas, sesuai pedum penas berjumlah 40.000 orang, namun yang melakukan verifikasi baru sebanyak 18.000 orang.
 
Dengan adanya konfirmasi peserta di luar perkiraan awal itu, maka Pemko Padang memutuskan turut mengurangi jumlah pemondokan. Selain soal konfirmasi kehadiran yang baru 18.000 orang, jauhnya akses peserta dari pemondokan ke lokasi venue galeri teknologi yang ada di Lanud, juga menjadi alasan pengurangan pemondokan.

"Jadi ada dua kecamatan yakni Kecamatan Kuranji terdapat 4 Kelurahan, dan Kecamatan Padang Barat 2 Kelurahan," jelasnya.

Didi menyebutkan dengan adanya pengurangan pada dua kecamatan itu, diperkirakan lebih dari 1.000 unit rumah yang batal jadi tempat pemondokan peserta Penas Tani yang akan digelar mulai 10-15 Juni 2023.

Dikatakannya tujuan disampaikannya dari awal pembatalan terhadap 1.000 unit rumah untuk pemondokan itu, agar pemilik rumah tidak merasa adanya harapan palsu, ketika acara dimulai nyatanya tak kunjung datang peserta Penas Tani ke rumah yang telah disiapkan tersebut.

"Jadi ada baiknya kita sampaikan dari sekarang bahwa kondisi yang terjadi peserta yang datang tidak sampai 40.000 orang," katanya.

Kendati demikian, Didi optimis pada kegiatan pembukaan Penas Tani jumlah peserta yang datang akan bertambah. "Sekarang memang 18.000 orang yang telah konfirmasi. Tapi dari hasil rapat bersama Pemko Padang jumlah peserta yang akan akan bertambah hingga menjadi 23.000 orang," ungkapnya.

Didi mengatakan dari jumlah itu tidak semua peserta yang memilih untuk tinggal di pomondokan, tapi juga ada yang memilih menginap di hotel atau homestay. "Untuk hotel dan homestay bisa menampung 5.000 orang," ujarnya.

Terkait pembatalan terhadap lebih dari 1.000 unit rumah itu, Didi menegaskan dari awal tidak ada kontrak kerja antara Pemko Padang dengan pemilik rumah yang awalnya sebanyak 2.900 unit rumah.

Syarat untuk menjadikan rumah sebagai pomondakan itu terutama harus layak, mulai dari kamar, ruang tamu dan juga kamar mandi. Pemilik rumah nantinya berkewajiban menyediakan sarapan pagi untuk peserta Penas Tani yang tinggal di rumah tersebut.

"Jadi masing-masing rumah bisa menampung orang hingga 10 orang dengan biaya Rp150.000 per orang per harinya," ungkap Didi.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian, Yoice Yuliani, menambahkan terkait pemondokan untuk persiapan pemondokan sudah mencapai 95 persen, dan itu diperuntukan bagi 18.000 peserta kontingen.

Yoice menjelaskan selain tidak adanya konfirmasi kehadiran, pembatalan untuk pemondokan tersebut juga menimbang jarak kontingen ke lokasi venue yaitu di kawasan Lanud Sutan Syahrir yang terbilang cukup jauh.

“Tidak ada kompensasi dari pembatalan ini. Kita pastinya sesuaikan dengan kondisi,” tegasnya dalam keterangan tertulis.

Mengenai pemondokan, kata Yoice akan dikenakan sebesar Rp150 ribu perhari, sudah termasuk makan pagi dan malam yang disediakan. Namun untuk lamanya menetap, semua itu dikembalikan kepada masing-masing Anggaran Pendapatan Daerah (APD) kontingen.

“Ada yang tiga hari, ada yang empat hari, ada yang lima hari. Lalu juga ada yang bergantian. Misalnya tiga hari si A, namun kemudian pulang dan digantikan kepada si B,” jelasnya.

Dengan dihelatnya Penas KTNA ke-16 tahun 2023 itu, Pemko Padang berharap dapat meningkatnya kunjungan orang ke Kota Padang, sehingga memberikan dampak kepada perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper