Bisnis.com, MEDAN - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu Sumatra Utara Faisal Arif Nasution menyebutkan pihaknya meraup transaksi Rp7 miliar pada Pekan Inovasi dan Investasi Sumatra Utara (Sumut) 2023.
"Kurang lebih ada 70 stan yang berperan aktif dalam Pekan Inovasi dan Investasi Sumut 2023 ini. Perwakilan provinsi dari beberapa OPD seluruh kabupaten/kota, BUMN, BUMD, sektor-sektor usaha, pelaku-pelaku usaha. Tentu meningkat dari tahun 2022 yang hanya berjumlah sekitar 60 stan," ujar Faisal, Jumat (26/5/2023).
Jika membandingkan jumlah hasil transaksi, pada 2022 total yang diperoleh sekitar Rp3 miliar atau dengan kata lain, peningkatannya lebih dari 100 persen.
"Jumlah pengunjung (juga) meningkat jauh, sekitar 100 persen. Tahun lalu kita laksanakan di Prapat, Danau Toba. Kondisi itu kan masih transisi pandemi ke situasi normal. Kalau tahun ini kan kita lakukan kegiatannya di tengah kota. Tentu kondisinya juga sudah mulai stabil," sambung Faisal.
Faisal menyebut rencana penyelenggaraan Pekan Inovasi dan Investasi di tahun 2024, masih harus mempertimbangkan dan melihat dimana lokasi yang representatif.
"Kami programnya berpindah-pindah dari satu kabupaten/kota ke kabupaten/kota lain. Jadi tidak hanya berpusat di 1 tempat saja. Kalau hari ini kita laksanakan di Medan, tidak menutup kemungkinan bisa saja yang di sekitar Kota Medan, seperti Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Karo," jelasnya.
Sebelumnya, Sumut menjadi daerah pengekspor jahe perdana yang menembus pasar Amerika Serikat. Ekspor sebanyak 60 ton yang bernilai Rp3 miliar itu merupakan hasil kerja sama antara Asosiasi UMKM Sumut dengan PT Toba Berika Borneo.