Bisnis.com, PALEMBANG – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumbagsel terus mendorong pemerintah daerah untuk mengkaji kembali kenaikan harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg.
Diketahui sebelumnya, HET LPG 3 kilogram di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) sejak tahun 2017 tetap berada di kisaran Rp15.650 hingga Rp18.050.
Ketua Umum DPD II Hiswana Migas Sumbagsel, Bayumi Usmandiah mengatakan, Gubernur Sumsel sudah sepatutnya membantu dalam mengkaji ulang HET LPG 3 kilogram itu.
“Itu kan HET sudah lama sejak 2017 lalu. Selama ini kami sudah mengusulkan agar pembaharuan HET, namun masih banyak kendala,” kata Bayumi saat Musyawarah Daerah X DPD II Hiswana Migas Sumbagsel, Selasa (9/5/2023).
Hal itu, kata dia, tidak sesuai dengan kondisi dimana investasi, harga ban, hingga harga bahan bakar mobil terus mengalami kenaikan dan tidak ada yang turun. “Jadi kita minta penyesuaian karena itu," timpalnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan pihaknya membuka peluang para pengusaha Migas untuk melakukan diskusi terkait HET LPG 3 kilogram di wilayah kerjanya.
Namun menurutnya, HET harus diperhitungkan secara komprehensif, artinya harus disesuaikan juga ongkos transportasi yang dikeluarkan.
“LPG-nya ga naiklah, tapi transportnya yang kita pikirkan, artinya itu tergabung nanti diakumulasi,” ungkapnya.
Deru juga mengaku bahwa HET LPG 3 kilogram di Sumsel ini sangat beragam, tergantung pada jarak dan transportasi menuju ke daerah itu.
Untuk penetapan HET terbaru, tambahnya, akan kembali dibahas setelah Ketua Umum Hiswana Migas terpilih.
“Nanti kita duduk bersama baik dengan pemerintah maupun wakil masyarakat," tutupnya. (K64)