Bisnis.com, PEKANBARU-- Setelah merasakan langsung pengalaman menjual produk olahan jamur tiram berupa jamur krispi lima tahun lalu, Putra Wahidi bersama rekan-rekannya melihat ada potensi yang bisa digarap dan bakal berkembang di wilayah Pekanbaru Riau, yaitu budidaya jamur tiram segar.
Sebagai mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi, Wahid sapaan akrabnya, bersama kedua rekannya mulai menggarap usaha jamur krispi pada 2018 silam. Memang awalnya usaha rintisan itu dimulai dengan satu lokasi penjualan dan akhirnya berkembang menjadi beberapa titik outlet.
"Tetapi sejak adanya pandemi Covid-19, usaha jamur krispi kami rontok di tahun 2020 lalu. Setelah itu kami beralih ke budidaya jamur yang menjadi bahan mentah usaha jamur krispi. Awalnya belum seperti sekarang, itu kami mulai sekitar 2.000 media tanam atau baglog jamur," ujarnya Kamis (4/5/2023).
Setelah memulai usaha budidaya jamur itu, hasil yang didapatkan mencapai 2 kg hingga 3 kg panen jamur setiap hari dan sekitar Rp2 jutaan setiap bulannya. Karena usaha ini berkembang cukup bagus, mereka membentuk Kelompok Tani Jamur Betuah yang artinya Beruntung Dunia Akhirat, dan mencoba bekerjasama dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng).
Lewat kerjasama ini, Poktan Jamur Betuah mendapatkan dukungan dalam 2 tahun terakhir dari PLN UIP Sumbagteng yaitu dimulai dari mendapatkan bantuan pembuatan baglog tambahan sebagai upaya peningkatan produksi.
Selanjutnya PLN juga membantu pengadaan mesin-mesin penunjang seperti mesin pengaduk dedak, mesin pengukus atau steamer, dan mesin perekat atau sealer. Bantuan terbaru yang diterima adalah pembangunan rumah produksi yang lebih luas, sehingga kini Poktan Jamur Betuah sudah memiliki sekitar 6.000 - 7.000 baglog dengan kapasitas produksi harian di angka 10 kg.
"Penghasilan sudah jauh meningkat dibandingkan awal dahulu, sekarang bisa sampai 10 kg produksi jamur perhari dan penjualan perbulan bisa di angka Rp7 juta sampai Rp8 juta. Kami juga sudah menjual ke luar Pekanbaru seperti Selatpanjang," ungkapnya.
Sementara itu Firman dari bagian pemasaran Poktan Jamur Betuah menyebutkan, memang saat ini potensi pasar dari jamur tiram segar di wilayah itu masih sangat besar, dan bisa terus dijadikan potensi untuk digarap di masa mendatang.
"Memang sudah banyak petani jamur tiram di Pekanbaru tapi masih belum bisa memenuhi kebutuhan pasar, jadi kami ingin terus meningkatkan produksi sekaligus ikut memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar," ungkapnya.
Keinginan ini juga menjadi perhatian PLN UIP Sumbagteng, dan rencananya Poktan Jamur Betuah akan menjadi induk dari pengembangan kawasan Kampung Jamur di Kota Pekanbaru. Sistem yang dijalankan nantinya adalah masyarakat yang berminat menjadi mitra, akan diberikan fasilitas produksi jamur dan berperan sebagai pengelola dalam memproduksi jamur tiram.
Lewat upaya itu, nantinya akan ada sekitar 10 mitra yang menjadi pemasok jamur tiram di Poktan Jamur Betuah, dan diharapkan angka produksi usaha itu bisa meningkat menjadi 50 kg perhari dari posisi saat ini yang masih sekitar 10 kg perharinya.
Asisten Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UIP Sumbagteng, Ahmad Fadhli mengatakan memang perusahaan sejak 2021 lalu sudah menggandeng Poktan Jamur Betuah dalam program PLN Peduli yang merupakan bentuk dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari usaha jamur tiram tersebut.
"Sejak 2021 kami sudah membantu pengadaan baglog untuk meningkatkan produksi jamur, lalu kami melihat ini adalah usaha yang berkelanjutan dan terus berkembang dengan bagus, sehingga 2022 lalu kami juga membantu pengadaan mesin-mesin penunjang produksi," ungkapnya.
Diantaranya mesin pengaduk dedak yang memudahkan proses produksi baglog, kemudian mesin pengukus atau steamer baglog jamur, lalu mesin press dan sealer untuk kemasan jamur tiram. Lalu di akhir 2022 juga dibantu pembuatan rumah jamur atau kumbung yang lebih luas, sehingga diharapkan angka produksi terus berlipat.
Menurutnya konsep program CSR atau Tanggungjawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang diusung perusahaan adalah pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga dengan adanya dukungan tersebut, kegiatan ekonomi kreatif yang dilaksanakan oleh Poktan Jamur Betuah ini bisa meningkatkan taraf ekonomi serta juga memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat di sekitarnya.
Memang pada tahun ini sudah dicanangkan program Desa Mapan Ekonomi dari PLN Peduli, nantinya akan dibentuk Kampung Jamur di lokasi poktan tersebut dengan melibatkan warga sekitar lokasi produksi usaha jamur tiram.
"Setelah program ini berhasil dan angka produksi jamur tiram meningkat, kami akan melanjutkan dengan pengembangan berbagai jenis produk turunan dari jamur tiram, yang memang punya potensi untuk terus dikembangkan kedepannya," pungkasnya.