Bisnis.com, MEDAN — Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan nominal upah minimum provinsi (UMP) Sumut masih belum ada titik temu dengan kondisi riil perekonomian saat ini.
"Makanya UMP/UMR masih belum ketemu dengan kebutuhan riil rakyat," terang Edy saat Pelepasan Bantuan Pangan Tahun 2023 di Gudang Bulog Mustafa, Medan, Senin (10/4/2023).
Dalam keterangannya, Edy juga menilai meskipun Sumut mencatatkan penurunan inflasi selama bulan Maret dengan perolehan angka 4,88 persen, peranan bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat diakuinya masih belum optimal.
"Sekarang lebih baik. Inflasi bisa kita kendalikan. Kita lebih baik. Tapi memang secara riil, jumlah anggaran dana yang ada di tengah-tengah masyarakat yang harusnya per bulan Rp2,4 triliun di 33 kabupaten/kota, kita baru mampu Rp1,3 triliun," ucapnya.
Sebelumnya Bulog dan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumatera Utara (Sumut) menyalurkan 9.265 ton beras selama 3 bulan, terhitung dari April, Mei, hingga Juni 2023.
Bantuan ini didasari oleh Surat Penugasan Badan Pangan Nasional No.63/TS.03/K/3/2023 tanggal 10 Maret 2023, perihal penugasan kepada Perum Bulog untuk penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca Juga
Bantuan pangan beras ini bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat penerima manfaat dari kerawanan pangan, kemiskinan, stunting dan gizi buruk dan juga sebagai upaya pengendalian dampak inflasi.
Kepala Bulog Sumut Arif Mandu mengatakan bantuan pangan akan diberikan sebanyak 10 kilogram (kg) per keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total 926.507 KPM di wilayah Sumut.
Dalam hal pengiriman, PT Pos Indonesia juga dilibatkan oleh Bulog untuk mengambil peranan sebagai transporter yang menyalurkan bantuan ke penerima manfaat di titik desa ataupun kelurahan yang ada di seluruh wilayah Sumut.
Di samping itu, Arif juga menjelaskan bahwa ketersediaan stok beras hingga saat ini berjumlah sekitar 11.000 ton. Namun, ia memprediksi sekitar akhir April atau awal Mei mendatang, pasokan tambahan akan masuk sekitar 29.000 ton lagi.