Bisnis.com, PALEMBANG – Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) menargetkan penyerapan gabah tahun 2023 mencapai 64.000 ton.
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Mohamad Alexander mengatakan target penyerapan gabah untuk tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Sekitar 64 ribu ton dan diserap dari hasil produksi para petani lokal di Sumsel,” terang Alex dikutip Senin (13/3/2023).
Menurut Alex, dengan jumlah penyerapan itu diharapkan dapat memenuhi ketersediaan di seluruh gudang wilayah kerja Perum Bulog Sumsel Babel hingga akhir tahun.
Dia menjelaskan bahwa penyerapan dari tingkat petani lokal ini juga dilakukan Bulog untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP).
“Nantinya kita gunakan untuk stabilisasi harga, misalnya dengan operasi pasar pada musim paceklik, ketika belum panen dan harga tinggi, Bulog bisa melakukan operasi pasar untuk menjaga harga di konsumen,” jelas Alex.
Selain itu, kata dia, CBP juga digunakan untuk keadaan darurat seperti bencana alam dan rawan pangan.
“Untuk penyerapan kita biasanya optimalkan di masa panen raya yaitu antara Maret, April dan Mei,” sambungnya.
Selanjutnya Alex mengatakan pihaknya akan melakukan penyerapan secara maksimal dan tetap memperhatikan harga.
Karna Bulog merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga harga beli yang diterapkan sesuai dengan ketentuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Untuk gabah kering giling di gudang Bulog itu harganya Rp5.750 per kilogram. Sedangkan beras itu sesuai batas maksimal itu Rp9.000 per kilogram,” tutup Alex. (K64)