Bisnis.com, PADANG - Berdasarkan hasil penelusuran tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat ke wilayah Kabupaten Sijunjung terkait munculnya dua ekor gajah di dalam hutan pada Selasa (14/2) lalu, diperkirakan gajah tersebut masuk ke wilayah Provinsi Riau.
Kepala Balai KSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan pada Selasa (14/2) lalu sempat viral adanya video yang beredar di media sosial tentang dua ekor gajah yang tengah berjalan di dalam hutan wilayah Kabupaten Sijunjung. Hal tersebut sontak membuat kaget, karena sekian lama gajah tidak muncul di wilayah hutan Sumbar.
"Gajah Sumatra ini dulu pernah muncul di Sumbar pada tahun 1981. Nah sekarang pada Februari 2023, melalui rekaman video itu, gajah kembali diketahui melintasi hutan Sumbar. Jadi ini sebuah peristiwa yang bersejarah," katanya, Senin (20/2/2023).
Dia menyampaikan dengan adanya video viral itu, tim BKSDA pun melakukan penelusuran atau pengecekan terkait video tersebut, guna memastikan benar atau tidak ada gajah terekam di hutan Sijunjung itu.
Dari hasil yang ditemukan tim BKSDA yang terdiri dari Tim WRU Seksi 3, Muspika, KPHL Sijunjung, Pengelolaan Geopark Silokek dan Wali Nagari Durian Gadang, telah ditemukan jejak, dan kotoran, serta sisa tumbuhan yang dimakan gajah.
"Di sini, dapat dipastikan benar ada gajah yang muncul di hutan Sijunjung. Tapi tim tidak berhenti di sana, dan tim pun tetap melakukan penelusuran lebih lanjut," jelasnya.
Namun berdasarkan hasil analisa lapangan pada Rabu (15/2) tidak ditemukan lagi keberadaan gajah tersebut. Hasil penelusuran jejak mengarah kembali ke Riau melalui koridor rimbang baling.
Selain itu, untuk umur gajah itu, tim mengidentifikasi dari panjang gading diduga 5 tahun dan 8 tahun dengan jenis kelamin jantan.
"Kita menduga ada kemungkinan kedua gajah tersebut tersesat atau terpisah dari kelompok utama, mengingat umur yang masih muda dan jantan semua. Gajah dimungkinkan membentuk kelompok baru minimal satu pasangan dan berumur 10 tahun," sebut Ardi.
Selain itu, sebelum menuju ke Riau, tim jua menemukan jejak gajah itu melalui kotoran yang diketahui masuk ke gubuk gubuk atau pondok milik petani.
Hal ini dikarenakan terdapat plastik bumbu masakan, sabun cream, dan kantong plastik. Sedangkan dari sisa makanan diketahui memakan batang pisang hutan, paku pakuan dan kulit pohon.
Lalu penelusuran jejak yang dilakukan ke hulu sungai Batang Lisun hingga hari Minggu (19/2) kemarin dengan jarak terjauh 8 km dari titik terakhir dilihat warga.
"Jadi dengan kesimpulan akhir gajah kembali ke Riau, karena gajah itu diduga berasal dari Riau," tutupnya.