Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Bank Indonesia Sumsel Indikasikan Ekonomi Terus Menguat

Erwin menilai penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM) juga turut memberikan andil dalam optimisme pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) bulan Januari 2023 mengalami penurunan secara month to month (mtm).

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat inflasi daerah tersebut pada Januari 2023 sebesar 0,35 persen, turun dibandingkan Desember 2022 sebesar 0,48 persen.

Penyumbang terbesar inflasi ini bersumber dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, yang memiliki andil 0,40 persen.

Kelompok tersebut mengalami inflasi sebesar 1,30 persen (m-t-m), yang disumbang oleh komoditas cabai merah dengan andil 0,160 persen (mtm); rokok kretek filter dengan andil 0,119 persen (mtm) dan bawang merah dengan andil 0,031 persen (mtm).

Direktur Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumsel Erwin Soeriadimadja mengatakan hasil survei konsumen Bank Indonesia di Januari 2023, memberikan indikasi optimisme konsumen terkait kondisi ekonomi yang terus menguat.

Hal tersebut terlihat dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) secara berurutan menjadi sebesar 130.11; 139.33; 134.72.

“Angka tersebut menunjukkan kuatnya optimisme masyarakat terhadap kondisi perekonomian pada 6 bulan ke depan, baik dari aspek kegiatan usaha, peningkatan penghasilan, maupun ketersediaan lapangan kerja,” ujar Erwin, Selasa (7/2/2023).

Erwin menilai penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM) juga turut memberikan andil dalam optimisme pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.

Selain itu, peningkatan pada jumlah permintaan kelapa sawit yang berpengaruh pada pendapatan petani juga diprediksi bisa mendongkrak konsumsi masyarakat.

Beberapa upaya juga dilakukan oleh Bank Indonesia untuk memperkuat pengawalan inflasi di Sumsel melalui berbagai cara seperti root cause dan penguatan pengendalian inflasi, adanya pasar murah bersama pemerintah daerah dan Bulog, serta terus menggencarkan implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mengawal risiko kenaikan administered price dengan memperhatikan timing dan besaran kenaikan tarif PDAM,” sambung Erwin.

Selanjutnya, BI juga memutuskan kenaikan 7-Day Reverse Repo Rate (RDG) sebesar 25 bps menjadi 5,72 persen, untuk memastikan penurunan inflasi terus terjadi kedepannya. (K64)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper