Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN UIP Sumbagteng Dukung Pengembangan UMKM Sentra Produksi Kelor di Kampar

PLN Peduli ini bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan fokus Sustainable Development Goals (SDGs).
PLN UIP Sumbagteng melalui PLN Peduli mendukung pengembangan UMKM pengolahan Daun Kelor di Kabupaten Kampar, Riau. Istimewa
PLN UIP Sumbagteng melalui PLN Peduli mendukung pengembangan UMKM pengolahan Daun Kelor di Kabupaten Kampar, Riau. Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU - PT PLN (Persero) melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli mendukung pengembangan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di tanah air, dan salah satu programnya yaitu mendukung pengolahan Daun Kelor di Kabupaten Kampar, Riau.

General Manager PLN UIP Sumbagteng diwakili oleh Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi, Hendra Suteni mengatakan pihaknya bersinergi dengan Balai Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kuok melaksanakan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) tersebut.

"Pada kegiatan TJSL kali ini kami menjalankan Program Optimalisasi Cara untuk Mandiri Pangan atau disingkat Ocu Mapan di Kabupaten Kampar," ujarnya dalam siaran pers Rabu (1/2/2023).

Menurutnya, kegiatan yang telah berjalan yakni pelatihan budidaya tanaman kelor, pelatihan pengolahan produk berbasis tanaman kelor dan penanaman 1.000 tanaman kelor. Dari Program tersebut memunculkan UMKM Dapur Aru sebagai UMKM yang memberdayakan masyarakat terutama ibu-ibu dalam mengolah tanaman kelor serta menciptakan produk berbahan kelor yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat menunjang peningkatan ekonomi keluarga.

Pada 2022 untuk mengembangkan UMKM sentra industri kelor di Kabupaten Kampar, PLN Peduli melaksanakan program Pembangunan Rumah Produksi Kelor UMKM Dapur Aru yang pada 30 Januari 2023 lalu telah diresmikan oleh Pj. Bupati Kampar, Kamsol di Desa Salo Timur, Kecamatan Salo, dimana Rumah Produksi Kelor dibangun juga ditetapkan sebagai Desa Kreatif Kelor oleh Pemerintah Kabupaten Kampar.

Hendra mengakui program PLN Peduli ini bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan fokus Sustainable Development Goals (SDGs).

"Program TJSL yang dicanangkan PLN menyasar 17 program SDGs dimana salah satunya untuk pelestarian ekosistem dan peningkatan perekonomian masyarakat untuk mendukung pembangunan daerah," ujarnya.

Dia berharap, program ini dimanfaatkan dengan baik dan UMKM Dapur Aru dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam kegiatan produksinya, sehingga manfaat yang lebih besar didapat demi peningkatan perekonomian masyarakat di Salo Timur maupun di Kabupaten Kampar.

Pj Bupati Kampar, Kamsol berterima kasih kepada PLN yang telah membina Kelompok Wanita Tani UMKM Dapur Aru. Menurut dia, ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Kampar membangun sektor UMKM untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah. Dia mengatakan, dana TJSL dari perusahaan memiliki peran dalam mendukung percepatan pembangunan ekonomi.

"Kami berharap kepedulian PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah ini menjadi contoh bagi perusahaan lain yang ada di Kabupaten Kampar."

Pengelola UMKM Dapur Aru, Nurhidayah Sari mengaku produk Daun Kelor telah menjadi sumber pencaharian masyarakat setempat. Ini berkat Program PLN Peduli dari PLN UIP Sumbagteng yang berkolaborasi dengan BPSILHK Kuok. Program tersebut diimplementasikan dalam bentuk pengembangan produk Daun Kelor. Sehingga bernilai jual bukan saja di pasaran lokal.

"Produk olahan Daun Kelor bahkan sudah diekspor sampai Malaysia. Semoga ke depan bisa diekspor dalam skala besar," kata Sari dalam acara peresmian Rumah Produksi Kelor.

Adapun produk olahan Daun Kelor yakni, Tepung Kelor, Minyak Kelor dan Teh Daun Kelor. Produk tersebut berhasil diolah sehingga menghasilkan produk makanan seperti kue dan beberapa macam camilan dan juga sabun kelor.

Menurutnya, selama ini orang tidak begitu peduli dengan Daun Kelor. Sejak mendapat binaan dari program PLN Peduli, usaha kecil pengolahan Daun Kelor di Desa Salo Timur berkembang pesat. Sari menyebutkan, produksi Daun Kelor di desa itu mencapai 160 kilogram per bulan. Berkat Daun Kelor, Salo Timur menjadi desa kreatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper