Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan (Sumsel) menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sumsel dalam melanjutkan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) tahun 2023.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan keterlibatan langsung dari BPKP diharapkan mampu mengawasi sekaligus membantu dalam hal akuntabilitas program tersebut.
“Dalam pelaksanaannya tentu kami (pemerintah) meminta bimbingan sekaligus bantuan agar belanja yang dilakukan tetap efisien dan efektif,” kata Herman Deru, Rabu (1/2/2023).
Lebih lanjut Deru mengatakan program yang sudah ada sejak November 2021 itu telah terbukti memberikan catatan baik bagi Provinsi Sumsel.
Pertama yaitu turunnya angka kemiskinan. Meskipun masih ada catatan kemiskinan ekstrem, namun secara makro Sumsel telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan di angka 11 persen.
Kedua, Sumsel juga berhasil menjadi salah satu provinsi yang sukses menekan angka stunting secara drastis dari 24,8 persen menjadi 18,6 persen di tahun 2022.
Dan terakhir soal inflasi yang berhasil dikendalikan dengan baik secara bertahap.
Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Perekonomian dan Kemaritiman, Salamat Simanullang mengatakan pihaknya memberikan dukungan penuh pada program GSMP ini.
Menurutnya, program tersebut menjadi salah satu kesempatan bagi daerah untuk bisa mendukung program nasional.
“Kalau ini berhasil kita bantu pengawasan, kami yakin ini bisa menjadi salah satu model untuk mengembangkan tingkat kecepatan kemandirian pangan nasional,” ujar Salamat.
Sehingga dia mengajak secara bersama untuk mengawal mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan program.
“Kita melihat juga nanti bagaimana dampak yang dihasilkan dari program ini lebih lanjut,” terangnya.
Sementara itu, Keberhasilan program GSMP ini juga diakui oleh Direktur Utama Bank Sumsel Babel (BSB) Achmad Syamsudin.
Achmad menegaskan akan kembali mengucurkan dana sebagai dukungan terealisasinya program GSMP ini.
“Bagi kami yang terpenting bukan soal peningkatan jumlahnya, tapi soal intensifikasi bantuan tersebut,” ungkap Achmad.
Dia mengatakan dana yang disalurkan oleh pihak BSB sendiri senilai Rp1 miliar dan pada tahun 2022 telah terealisasi sekitar 97 persen. (K64)