Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau menyiapkan sejumlah strategi pengendalian inflasi pada tahun ini, yang diharapkan mampu menjaga angka inflasi berada dalam kondisi terkendali.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan beberapa langkah yang akan diambil pemda misalnya menggalakkan gerakan konsumsi beras lokal kepada ASN dan masyarakat.
"Riau punya beras yang diproduksi lokal dan kami arahkan agar ASN mengkonsumsi beras lokal ini, sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi dari fluktuasi bahan pangan," ungkapnya, Senin (9/1/2023).
Kemudian pemprov akan melaksanakan kegiatan pasar tani di 12 kabupaten kota, serta pasar tani keliling di Kota Pekanbaru menggunakan kendaraan roda tiga. Upaya ini dilakukan agar masyarakat lebih mudah mendapatkan hasil bahan pangan dengan harga yang terjangkau.
Selanjutnya pada 2023 melalui anggaran APBD, akan dilaksanakan pengembangan tanaman cabai seluas 13 hektare dan 4 hektare tanaman bawang merah di Kabupaten Kampar, Indragiri Hilir, Kuansing, Kota Pekanbaru, Indragiri Hulu dan Kota Dumai.
Serta dari anggaran APBN, akan dilakukan pengembangan tanaman cabai seluas 90 hektare dan bawang merah 40 hektare di Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Indragiri Hulu, Meranti, Kampar dan Bengkalis.
"Upaya selanjutnya dalam melaksanakan gerakan tanaman cabai atau bawang di lingkungan ASN dan OPD Pemprov Riau, serta Pemerintah Provinsi Riau akan mendirikan BUMD pangan," ujarnya.
Menurut data BPS, inflasi tahunan Riau atau year on year Januari-Desember 2022 lalu mencapai 6,81 persen, masih lebih rendah dari beberapa provinsi lain di Sumatra.