Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tinjau Blok Rokan, Presiden Joko Widodo: SDM Kita Mampu, Produksinya Meningkat

Di Kota Dumai ada 16 tangki timbun berkapasitas penyimpanan 5,1 juta barel. Sementara, total tangki timbun yang dimiliki PHR di WK Rokan sebanyak 26 unit.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Dirut Pertamina Nicke Widyawati (kedua kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) di depan tangki timbun minyak bumi milik PT Pertamina Hulu Rokan di Dumai Riau, Kamis (5/1/2023). Istimewa
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Dirut Pertamina Nicke Widyawati (kedua kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) di depan tangki timbun minyak bumi milik PT Pertamina Hulu Rokan di Dumai Riau, Kamis (5/1/2023). Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo menyambangi Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau yang menjadi salah satu tulang punggung energi nasional.

Dalam kunjungannya, Presiden meninjau langsung tangki timbun (tank farm) milik Pertamina Hulu Rokan serta melihat kinerja pekerja Blok Rokan yang ada di Dumai.

Presiden Joko Widodo tiba di lokasi tangki timbun di Kompleks Pertamina di Kota Dumai, Kamis (5/1/2023). Presiden disambut langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro dan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizon Suardin di Gedung Control Room.

Dalam kunjungan ini, Presiden Joko Widodo juga didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Dalam peninjauan ini, Nicke Widyawati menjelaskan ke Presiden soal kondisi tangki timbun dan kinerja andal PHR. Disampaikan, untuk di Kota Dumai ada 16 tangki timbun dengan kapasitas penyimpanan sebanyak 5,1 juta barel.

Sementara, total tangki timbun yang dimiliki PHR di WK Rokan sebanyak 26 unit dengan total kapasitas penyimpanan sebesar 5,8 juta barel.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja PHR pascaalih kelola pada 9 Agustus 2021 lalu. Presiden mengatakan keputusan alih kelola diambil karena keyakinan akan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

"Sejak awal kenapa Rokan ini kita ambil alih dan tidak diperpanjang, kita ingin meyakinkan bahwa SDM kita ini mampu," tegas Presiden.

Dia menambahkan, sejak dialih kelola, produksi Blok Rokan terus meningkat.

"Dan itu yang saya anyakan ke Dirut Pertamina, produksinya naik atau turun? Ternyata naik. Dulu waktu dikelola Chevron turun sekarang sudah mulai naik dari 156-158.000 barel per hari menjadi 166.000 barel per hari. Tapi yang kita inginkan adalah sebuah peningkatan yang berlipat," kata Presiden.

Presiden juga meninjau jaringan pipa transportasi minyak mentah yang ada di lokasi tersebut. Untuk di Dumai, jaringan pipa tersebut sepanjang 337 km. Selain itu, untuk unit operasi Hydrocarbon Transportation (HCT) Crude Oil Terminal Operation Center di Dumai memiliki 4 unit shipping pump, 8 unit electric booster pump, ruang kendali (control room) dan laboratorium serta rumah pompa.

Sementara itu, Nicke menambahkan, Pertamina memiliki misi untuk meningkatkan level produksi di PHR guna mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.

"Dengan semangat para Perwira dan Mitra Kerja, serta upaya masif dan agresif, kami berkomitmen untuk meningkatkan jumlah produksi migas untuk ketahanan energi. Ini merupakan misi kita bersama, yang tentunya akan terwujud dengan semangat dan kerja keras kita semua," ungkapnya.

PHR yang di tahun 2022 berhasil melakukan pengeboran di 413 sumur, akan ditantang untuk memenuhi target pengeboran yang lebih masif lagi di tahun 2023 yaitu sebanyak 600 sumur. Dalam upayanya menghasilkan minyak untuk kebutuhan nasional, PHR mampu meningkatkan produksi ke tingkat 160.000 barel per hari, sementara kalau tidak melakukan pengeboran sumur baru, produksi bisa jatuh ke titik 105.000 barel.

Bahkan di awal tahun ini PHR berhasil menemukan ladang sumur minyak baru yang mampu menghasil ribuan barel per harinya. Hal ini akan sangat mendukung pencapaian yang diharapkan oleh pemerintah yaitu 1 juta barel di tahun 2030.

Pada tahun kedua alih kelola WK Rokan, operasional PHR yang andal ini memberikan efek ganda (multiplier effect) yaitu dengan membuka banyak lapangan kerja baru dari yang mulanya sebelum alih kelola hanya 22.000, kini sudah 37.500 orang dan meningkatkan denyut nadi ekonomi serta meningkatnya investasi di Riau.

Hal ini sejalan dengan penambah 26 rig di operasi sumur-sumur baru yang sebelum alih kelola hanya 9 rig, dan 49 menuju 52 rig workover & well service (WOWS) yang sebelum alih kelola WK Rokan hanya 25 Rig.

"Pencapaian tahun 2022 akan menjadi penyemangat kita untuk meningkatkan produksi. Sebagai contoh, melalui pengoperasian rig, jumlah mitra kerja PHR meningkat 20 sampai 25 persen. Dan yang paling utama adalah untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan kesehatan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper