Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Sumbar 2022 Sebesar 7,43 Persen, Ini Upaya TPID

Menyikapi kondisi inflasi di Sumbar, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumbar secara aktif telah melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi daerah.
Seorang pedagang memperlihatkan telur ayam ras yang dijual di Pasar Raya Padang, Sumatra Barat, Senin (28/11/2022)/Bisnis-Muhammad Noli Hendra
Seorang pedagang memperlihatkan telur ayam ras yang dijual di Pasar Raya Padang, Sumatra Barat, Senin (28/11/2022)/Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik mencatat inflasi tahunan Provinsi Sumatra Barat pada Desember 2022 sebesar 7,43% (yoy), atau meningkat dibandingkan realisasi inflasi November 2022 sebesar 6,87% (yoy).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar Gunawan Wicaksono mengatakan menyikapi kondisi inflasi di Sumbar itu, sepanjang tahun 2022 Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumbar secara aktif telah melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi daerah.

"TPID telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menjaga inflasi yang rendah dan terkendali di tengah momentum pemulihan ekonomi ini. Tapi pada penutupan tahun 2022 inflasi tahunan Sumbar masih terbilang tinggi," katanya, Selasa (3/1/2023).

Dia menyebutkan upaya pengendalian inflasi tersebut TPID telah dilakukan dalam rangka menghadapi kenaikan permintaan pada periode HBKN Natal dan Tahun Baru.

Seperti penyelenggaraan operasi pasar murah bersubsidi di Kota Padang pada 19-23 Desember 2022 di 11 kecamatan di Kota Padang, serta diikuti oleh sejumlah kabupaten dan kota lainnya di Sumbar.

Selain operasi pasar, TPID juga turut melakukan Gelar Pangan Murah bersubsidi di halaman Toko Tani Indonesia Center (TTIC) pada tanggal 23 Desember 2022.

Lalu juga ada melakukan sidak ketersediaan stok beras menjelang akhir tahun dan memitigasi permintaan pada periode Nataru. "Hasil nya harga komoditas masih tergolong stabil," ujarnya.

Tidak hanya itu, Pemprov juga telah melakukan percepatan penyaluran BLT BBM dan Bansos periode Desember 2022.

Bahkan kata Gunawan, menjelang akhir tahun 2022, dari Perum BULOG juga terus melakukan operasi pasar/KPSH di wilayah kabupaten dan kota lainnya, serta menjaga kecukupan pasokan dengan mendatangkan sebanyak 500 ton beras medium dari NTB dan sebanyak 5.000 Ton alokasi beras impor dari Bangkok.

"Jadi segala upaya ini telah kita lakukan. Untuk kedepan tentu akan ada langkah lebih baik lagi, agar kondisi perekonomian tetap stabil dan inflasi bisa ditekan," harap dia.

Menurutnya kedepan diharapkan sinergi dan koordinasi TPID Provinsi, TPID Kabupaten dan Kota di Sumbar dengan pemerintah pusat dapat terus ditingkatkan dalam rangka pengendalian inflasi.

Data BPS menjelaskan, Sumbar mengalami inflasi pada Desember 2022. Dalam perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum di Sumbar pada Desember 2022 tercatat sebesar 0,94% (mtm), atau meningkat dibandingkan realisasi November 2022 yang mengalami deflasi sebesar -0,27% (mtm).

Secara spasial, inflasi di Sumbar pada Desember 2022 disumbang oleh inflasi Kota Padang dengan nilai realisasi sebesar 0,98% (mtm), atau mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang deflasi -0,30% (mtm).

Kota Bukittinggi juga mengalami inflasi sebesar 0,66% (mtm), juga meningkat dibandingkan realisasi November 2022 yang deflasi -0,04% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Sumbar pada Desember 2022 tercatat sebesar 7,43% (yoy), atau meningkat dibandingkan realisasi inflasi November 2022 sebesar 6,87% (yoy).

Secara tahun berjalan sampai dengan Desember 2022, inflasi Sumbar tercatat 7,43% (ytd), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,42% (ytd).

Secara keseluruhan tahun 2022, inflasi Sumbar yaitu sebesar 7,43% (yoy) mengalami peningkatan dibandingkan realisasi tahun 2021 yang sebesar 1,40% (yoy).

Realisasi inflasi tahunan Sumbar pada tahun 2022 ini tercatat menjadi realisasi inflasi tertinggi diantara provinsi lainnya di Kawasan Sumatera maupun secara Nasional dari 34 Provinsi yang dihitung IHK nya di Indonesia.

Inflasi Sumbar pada Desember 2022 bersumber dari kenaikan harga komoditas angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, emas perhiasan, dan cabai merah dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,16%; 0,16%; 0,05%; 0,05%; 0,04% (mtm).

Angkutan udara tercatat mengalami inflasi inflasi sejalan dengan peningkatan permintaan pada momen HBKN Natal dan Tahun Baru. Daging ayam ras dan telur ayam ras tercatat inflasi didorong oleh peningkatan permintaan pada periode HBKN Nataru.

Kenaikan harga komoditas daging dan telur ayam ras juga didorong oleh meningkatnya biaya produksi di tingkat peternak akibat adanya kenaikan biaya pakan dan day old chicken (DOC).

Komoditas emas perhiasan tercatat mengalami kenaikan harga yang terjadi sejalan dengan fluktuasi harga emas global. Inflasi pada komoditas emas perhiasan ini juga tercatat dipengaruhi oleh kecenderungan kenaikan harga pada periode libur akhir tahun maupun hari raya.

Cabai merah kembali mengalami kenaikan harga yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan pada periode Natal dan Tahun Baru.

Sementara itu, komoditas beras yang sebelumnya menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Sumbar mengalami inflasi yang rendah di bulan Desember 2022 dengan nilai andil sebesar 0,02% (mtm).

Realisasi inflasi beras yang lebih rendah ini terutama didukung oleh masuknya masa panen raya komoditas beras di wilayah sentra produksi di Sumatera Barat khususnya Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.

Selain itu, penyelenggaraan operasi pasar komoditas beras dan pasar murah bersubsidi yang diselenggarakan secara intensif oleh TPID Sumbar lebih lanjut mendukung inflasi yang rendah pada komoditas beras di bulan Desember 2022.

Di sisi lain, beberapa komoditas tercatat mengalami deflasi yaitu komoditas bawang merah, ikan cakalang/ikan sisik, serta jeruk dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,03%; -0,01%; -0,01% (mtm).

Deflasi pada komoditas bawang merah, ikan cakalang/ikan sisik, maupun jeruk terutama didukung oleh kecukupan pasokan untuk memenuhi permintaan pada periode Nataru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper