Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menilai integrasi perusahaan dengan SIG dapat memperkuat pasar domestik di wilayah Sumatra Bagian Selatan atau Sumbagsel.
Direktur Utama SMBR Daconi Khotob melihat adanya value creation yang didapatkan melalui integrasi dengan SIG, salah satunya mengisi pasar di Sumbagsel.
“Kedekatan perseroan dengan wilayah pasar ini menciptakan efisiensi, sehingga kami siap bersama-sama dengan SIG untuk mencapai target mendatang.” ujarnya, Sabtu (31/12/2022).
Daconi melanjutkan, integrasi itujuga menciptakan efisiensi pada sistem procurement di industri semen. Pasalnya, peralatan yang dipakai untuk kebanyakan pabrik semen menyerupai satu sama lain.
"Sehingga dengan adanya penyatuan dalam sistem order akan memberikan posisi tawar yang lebih baik secara grup," katanya.
Menurut Daconi, dari sisi produksi, SMBR dan SIG dapat melakukan benchmark untuk pengoptimalan bahan klinker yang lebih sedikit dan efektif.
Hal itu juga membawa dampak positif untuk kedua belah pihak. Volume produksi semen dapat meningkat dengan tetap menerapkan efisiensi.
Langkah besar ini memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen untuk menghadapi pasar yang kompetitif.
"Kekuatan SMBR di pasar Sumbagsel menjadi potensi yang sangat besar untuk memantapkan penguasaan pasar domestik terbesar kedua di wilayah Sumatra," katanya.
Selain itu potensi penciptaan nilai atau value creation di bidang pengembangan SDM tentunya juga akan mendongkrak pertumbuhan kinerja SMBR dan grup.s
SMBR mencatatkan peningkatan pendapatan naik 9 persen secara year on year, dilanjutkan dengan laba bersih perseroan naik 160 persen pada sampai dengan kuartal III/ 2022 dibandingkan kuartal III/ 2021.
"Ini membuktikan jika SMBR masih menunjukan kinerja positifnya di tahun 2022, di tengah kondisi industri semen masih dibarengi dengan kenaikan batubara serta kenaikan biaya logistik yang memiliki dampak peningkatan biaya operasi perusahaan," papar Daconi.