Bisnis.com, SURABAYA - PT PLN Nusantara Power (PLN NP) yang sebelumnya bernama PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) melakukan uji coba penuh co-firing 100 persen dengan menggunakan woodchip dari cangkang sawit di PLTU Air Anyir - Bangka Belitung 2 x 25 MW selama 4 hari pada 22 - 26 Oktober 2022.
Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Nusantara Power, Rachmanoe Indarto menjelaskan, co-firing merupakan proses penambahan biomassa menjadi bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting tanpa modifikasi maupun penambahan modal belanja.
“Co-firing ini dilakukan untuk menghasilkan energi bersih sebagai bentuk dukungan perseroan terhadap percepatan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT), dan komitmen menuju zero karbon pada 2060,” katanya, Kamis (27/10/2022).
Rachmanoe menjelaskan, proses uji coba co-firing pada PLTU Air Anyir ini telah dilakukan secara bertahap mulai 5 persen pada 19 - 20 April 2022, dan dilanjutkan uji coba 25 persen yang telah dilakukan pada 22 Oktober 2022 dengan menggunakan 50 ton biomassa woodchip dan 150 ton batubara, pada 23 Oktober dilakukan uji coba 50 persen yakni menggunakan 100 ton biomassa dan 100 ton batubara.
Kemudian pada 24 Oktober 2022 dilakukan uji coba 75 persen dengan menggunakan biomassa 150 ton, dan batubara 50 ton, lalu pada uji coba 100 persen yang dilakukan pada 25 - 26 Oktober hanya menggunakan biomassa 200 ton, dan hari terakhir dilakukan uji coba batubara 200 ton.
“Selama melakukan uji coba co-firing dari 25 persen hingga 100 persen ini, secara total dibutuhkan sebanyak 1.000 ton biomassa,” imbuhnya.
Baca Juga
Direktur Utama PJB Services, Teguh Widjayanto juga mengatakan sebaran bahan baku cangkang sawit di Indonesia ini cukup banyak yakni ada di Riau, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
“Produksi sawit di Indonesia juga terus mengalami peningkatan,” katanya.
Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, pada 2019 produksi Palm Kernel Shell (PKS) atau cangkang sawit mencapai 9,9 juta ton, pada 2020 mencapai 10,8 juta ton, pada 2021 mencapai 10,7 ton, dan pada 2022 sebanyak 11,3 juta ton. Hingga 2024 diproyeksikan produksi cangkang sawit akan mencapai 14,2 juta ton.
Indonesia sendiri menempati posisi pertama produksi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit, disusul Malaysia, Thailand, Colombia, dan Nigeria. Dari hasil produksi buah sawit tersebut, sebanyak 23 persen merupakan bagian cangkang sawitnya.
Dari metode Co-Firing biomassa ini, PLN Nusantara Power telah merealisasikan produksi energi hijau (green energy) sebesar 140,49 GWh hingga 23 Oktober 2022. Capaian tersebut telah melebihi target produksi energi hijau 2022 yakni sebesar 138,43 GWh.
Adapun secara total hingga 23 Oktober 2022, energi hijau yang telah berhasil diproduksi PLN Nusantara Power melalui berbagai metode yakni sebanyak 178,35 GWh. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan realisasi 2021 yakni sebesar 140,49 GWh.
Selain menggunakan cangkang sawit, Co-Firing juga telah dilakukan dengan menggunakan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBPJ) yang berasal dari sampah, serta serbuk kayu (sawdust), hingga amonia.