Bisnis.com, PASAMAN BARAT - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, telah mempersiapkan lahan seluas 9.000 meter untuk kawasan pembangunan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang di Basecamp, Kecamatan Kinali.
Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto mengatakan lahan seluas 9.000 meter itu telah dipastikan bakal dibangun jembatan timbang setelah dilakukan survei bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Sumbar.
"Dengan telah adanya lahan ini, saya berharap proses pembangunan jembatan timbang berjalan lancar," katanya, Selasa (25/10/2022).
Dia menyebutkan bahwa keberadaan jembatan timbang di Pasaman Barat sangat dibutuhkan, karena nantinya jembatan timbang tersebut akan memberantas pelanggaran truk Over Dimension Overloading (ODOL) dan meminimalisir kerusakan jalan dan fatalitas kecelakaan.
"Di Kabupaten Pasaman Barat ini banyak beroperasi angkutan barang dengan muatan yang diindikasi melebihi kapasitas atau overload. Dampaknya itu kepada jalan, jadi cepat rusak," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPTD Wilayah III Sumbar Ardono mengatakan dengan telah adanya langkah cepat dari Pemkab Pasaman Barat untuk menyediakan lahan pembangunan jembatan timbang, tentu kedepannya bila pembangunan selesai turut memberikan dampak yang positif bagi daerah.
Karena dengan adanya nanti jembatan timbang itu, juga akan berfungsi melakukan pengawasan terhadap angkutan barang agar tidak melakukan pelanggaran.
"Adanya pembangunan jembatan timbang, juga akan memberikan banyak manfaat seperti menjaga, meningkatkan keselamatan, mengurangi kemacetan, menjaga umur jalan serta menjaga kenyamanan dari kendaraan overload," sebutnya.
Menurutnya proses untuk pembangunan jembatan timbang itu terbilang cukup panjang kedepannya, mulai dari pembuatan desain, usulan penganggaran yang diperkirakan mencapai Rp17 miliar, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Jadi untuk pelaksanaan operasional diperkirakan akan dilakukan di tahun 2024-2025," tegasnya.
Selain itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Pasaman Barat, Ade Putra, menambahkan, dilahan seluas 9.000 meter atau tiga hektar itu, nantinya bukan hanya dibangun jembatan timbang, tetapi lengkap dengan sarana dan prasarana seperti terminal barang, rest area dan lainnya.
"Jadi selanjutnya, sesuai arahan dari Kepala BPTD, selanjutnya kita harus mengajukan proposal dan dilengkapi FS (Feasibility Study) ke Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari APBN," tambahnya.