Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur Belum Merata, Riau Minta Bantuan ke Bappenas

Gubernur Riau Syamsuar menyebutkan masih banyak kebutuhan infrastruktur di Provinsi Riau yang belum sempurna dan masih perlu dukungan pemerintah pusat. 
Gubernur Riau Syamsuar usai melakukan pertemuan dengan Bappenas. /Istimewa
Gubernur Riau Syamsuar usai melakukan pertemuan dengan Bappenas. /Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau mengakui saat ini pihaknya masih membutuhkan dukungan pemerintah pusat, termasuk dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dalam hal membangun infrastruktur di daerahnya.

Gubernur Riau Syamsuar menyebutkan masih banyak kebutuhan infrastruktur di Provinsi Riau yang belum sempurna dan masih perlu dukungan pemerintah pusat. 

"Apalagi Riau menjadi salah satu provinsi penyumbang devisa negara, baik itu dari segi ekspor, investasi, dan lainnya tetapi hal tersebut bertolak belakang dengan pembangunan yang ada di Riau. Makanya banyak para bupati/wali kota banyak yang hadir supaya nanti kehadiran bapak dari Bappenas ini bisa mempengaruhi percepatan pembangunan daerah," ujarnya, akhir pekan lalu.

Syamsuar mengungkapkan, indikator makro menunjukkan Provinsi Riau memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan terhadap nasional. Dimana pertumbuhan ekonomi Riau triwulan pertama 2022 sebesar 4,88 persen, berkontribusi sebesar 5,2 persen terhadap perekonomian nasional.

Kemudian jelasnya, Riau juga merupakan provinsi dengan nilai PDRB terbesar kelima di Indonesia atau terbesar pertama di luar pulau Jawa.

Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi yang paling tinggi sebesar 26,19 persen terhadap PDRB, meskipun masih didominasi barang setengah jadi.

Selanjutnya, kontribusi terbesar kedua yaitu sektor pertambangan dan penggalian sebesar 24,40 persen, karena Provinsi Riau masih memiliki potensi terhadap minyak dan gas. Sektor terbesar yang ketiga adalah pertanian kehutanan perikanan sebesar 24,34 persen, sebagai penyedia bahan baku terhadap industri pengolahan.

Meski punya kontribusi ekonomi yang besar, Syamsuar mengakui masih ada kemiskinan ekstrem di Provinsi Riau. Dimana pada 2022 sebesar 1,40 persen, atau lebih baik dari posisi nasional sebesar 2,04 persen, dengan jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 100.000 jiwa.

Kemudian, prevalensi stunting mengalami perbaikan dalam tiga tahun terakhir. Dari 27,4 persen di 2018, turun menjadi 22,3 persen pada 2022 dengan target secara nasional menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.

Dilihat dari sektor perdagangan, perkembangan ekspor Riau pada 2021 tumbuh sebesar 42,68 persen yang ditopang dari naiknya ekspor minyak mentah dan ekspor industri pengolahan hasil minyak.

Industri pengolahan hasil minyak ini didominasi oleh lemak dan minyak hewan nabati yang merupakan turunan kelapa sawit berupa CPO dan turunan lainnya dengan kontribusi Riau terhadap nasional sebesar 34.39 persen.

Selanjutnya investasi Provinsi Riau pada 2022 yang ditargetkan Rp60,46 triliun dengan realisasi sampai triwulan ketiga sebesar Rp59,1 triliun atau sudah mencapai 99,09 persen dari target yang ditetapkan.

Tidak hanya itu, target pajak Riau juga telah tercapai, begitu juga target penerimaan bea cukai yang sama telah tercapai. Sehingga Menteri Keuangan juga sempat berkunjung ke Riau.

"Untuk dimaklumi Riau ini walaupun kawasan industrinya semuanya belum terbangun sesuai dengan harapan, tapi khusus investasi mulai 2019 lalu Riau sudah ranking 6 nasional, 2021 rangking 5 nasional," ujarnya.

Syamsuar menambahkan meskipun Riau sebagai penyumbang pendapatan bagi negara, Riau termasuk provinsi yang kurang diperhatikan, dan kondisi ini kurang adil bagi Riau 

Dia mengharapkan kedepannya setelah adanya pertemuan bersama tim dari Kementerian PPN / Bappenas ini diharapkan Riau akan lebih diperhatikan dan pembangunan agar lebih ditingkatkan. Sehingga tingginya kontribusi Riau terhadap negara juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

"Ini menurut kami kurang adil, dari segi kontribusi ekonomi kami juga besar kepada negara. Kita penyumbang pendapatan negara, investasi besar, penyumbang dalam rangka ekspor juga melonjak. Ini curhat kamilah melalui kesempatan ini supaya juga bisa diperhatikan, karena masih banyak infrastruktur kami yang belum sempurna yang perlu dukungan apalagi wilayah kita ini terdiri dari daratan dari lautan," ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Utama Bappenas RI, Taufik Hanafi menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Gubernur Riau bahwa selama kunjungan kerja Bappenas RI ke Riau mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, sehingga tim Bappenas bisa merumuskan bahan yang akan dipaparkan dalam perencanaan pembangunan di Riau kedepannya.

Dia menyampaikan, selain mempelajari isu-isu strategis di Riau, Kunker tersebut juga melihat langsung ke lapangan kondisi riil yang ada di Provinsi Riau. "Pertemuan ini bukan yang terakhir, tapi akan ditindaklanjuti dengan pertemuan teknis yang akan melibatkan pihak-pihak terkait."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper