Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Ponpes Gontor, Polres Ponorogo Kawal Autopsi Jasad Santri di Palembang

Autopsi dilakukan di TPU Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, pada Kamis (8/9/2022).
suasana proses autopsi jasad santri Gontor di TPU Sei Selayur, Palembang, Kamis (8/9). /Bisnis-Dinda Wulandari
suasana proses autopsi jasad santri Gontor di TPU Sei Selayur, Palembang, Kamis (8/9). /Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – Kepolisian Resor Ponorogo melakukan proses autopsi jasad AM, korban dugaan tindak kekerasan di Pondok Modern Darusalam Gontor I, sebagai upaya pengumpulan alat bukti.

Autopsi dilakukan di TPU Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, pada Kamis (8/9/2022).

Kasat Reskrim Polres Ponorogo Jatim, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, mengatakan untuk proses autopsi jenazah sudah berlangsung dari pukul 09.00 WIB dan sifatnya tertutup dari penyidik dan tim forensik.

Tim pelaksana autopsi jenazah melibatkan dokter dari RS Bhayangkara Palembang dan RSUP Muhammad Husein.

"Kami lakukan menyeluruh. Untuk hasil autopsi kami belum bisa sampaikan. Nanti akan disampaikan oleh ahli tim forensik," kata dia.

Seperti diketahui, AM, meninggal dunia pada Senin (22/8/2022) di Ponpes Gontor 1 Ponorogo. AM diduga meninggal dunia lantaran mendapat kekerasan dari santri lain dalam kegiatan perkemahan di ponpes tersebut.

Nikolas mengatakan hingga kini terdapat 18 orang saksi yang telah dihadirkan. Pihak kepolisian juga bakal memeriksa saksi lainnya.

" Saksi yang diperiksa, mulai dari staff pengasuhan, pengajar, dokter rumah sakit ponpes, dua rekan almarhum AM, dan beberapa staff IGD,” ujarnya.

Adapun terduga pelaku, kata dia, saat ini masih proses pemeriksaan. Ada dua orang santri, yakni senior AM.

“Selain itu juga ada dua korban lainnya, kondisinya sehat, dan masih bisa melakukan aktivitas pembelajaran," jelasnya.

Diakui Nikolas, sejauh ini pihak ponpes cukup kooperatif. Bahkan ponpes sudah melaporkan ke polisi terkait penganiyaan AM.

Sementara itu, Kuasa Hukum Keluarga AM, Titis Rachmawati mengatakan pihaknya masih fokus pada proses pengungkapan dengan pihak penyidik.

"Kejelasan atas penganiayaan ini bisa ditetapkan siapa pelakunya,” katanya.

Dia menuturkan, orang tua korban sudah bisa menerima kenyataan. Bahkan ayah korban ikut dalam proses autopsi.

"Tapi ibunya korban masih syok dan belum kuat. Karena ini sudah di ranah hukum, kita tunggu proses hukum, kita koordinasi dengan klien kami apa yang akan dilakukan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper