Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memaparkan strategi percepatan penurunan angka bayi stunting kepada Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin saat menghadiri rapat di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Saat ini, terdapat 347.437 bayi di Sumut yang mengalami stunting. Demi menekan angka prevalensi, Edy mengaku telah menempuh sejumlah cara, di antaranya menjadikan program percepatan stunting sebagai Kegiatan Strategis Daerah (KSD) yang ditampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut.
Kemudian, dia juga membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Kelompok Kerja Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir.
"Kami juga memiliki inovasi dalam penyediaan makanan tambahan bagi balita kurus dengan bahan baku daun kelor, bekerja sama dengan UMKM dan bersumber APBD Tahun 2022," kata Edy melalui pernyataan tertulis.
Pada rapat tersebut, Wapres menekankan komitmen penurunan prevalensi bayi stunting hingga 60 persen di 12 provinsi prioritas.
Ma'ruf sendiri diketahui menjabat sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) RI.
Dia mengingatkan agar percepatan penurunan stunting dilakukan secara konvergen, holistik, terintegrasi serta berkualitas. Sehingga target prevalensi stunting 14 persen dapat terwujud pada 2024.
Baca Juga
Lebih lanjut, Ma'ruf mengimbau para gubernur agar terus melanjutkan dan memperluas program inovasi dalam mempercepat penurunan angka stunting di provinsi masing-masing.
Wakil Kepala Negara juga mengingatkan agar sistem perencanaan serta penganggaran program percepatan penurunan stunting disusun berdasarkan bukti dan data.