Bisnis.com, PEKANBARU -- Pengusaha pariwisata asal negeri jiran Malaysia, yakni dari wilayah Melaka dan Genting Highland, Pahang mengincar wisatawan asal Pekanbaru Riau untuk datang berlibur ke negara itu.
General Manager Hotel Grand Ion Delemen, Genting Highland Malaysia Tee Yih Fung mengakui saat ini pandemi covid sudah mulai habis, dan kunjungan pariwisata ke negaranya mulai meningkat. Karena itulah pihaknya ingin membuat paket wisata bersama antara dua negara Malaysia dan Indonesia.
"Kami targetkan 20 persen sampai 40 persen pengunjung ke Malaysia dari Pekanbaru, bisa datang dan berlibur ke Genting Highland. Dulunya kunjungan masih kurang dan sekarang sejak dibuka pelayaran internasional Dumai-Melaka, kunjungan harian sangat tinggi dan membantu pariwisata kami. Karena itu kami ingin promosikan paket wisata bagi masyarakat Pekanbaru dan Riau," ujarnya, Senin (25/7/2022).
Menurutnya saat ini kunjungan ke Genting Highland masih didominasi wisatawan lokalnya yakni asal Malaysia, kedua dari Singapura, dan posisi ketiga ditempati wisatawan asal Indonesia. Diharapkan dengan promosi paket wisata bersama ini kunjungan wisatawan Indonesia dapat naik ke peringkat kedua.
Keyakinan pihaknya ini berdasarkan pada kesamaan minat, lingkungan, hingga makanan yang tentu memudahkan wisatawan saat berlibur ke Malaysia tanpa terlalu mengkhawatirkan perlu beradaptasi selama berada di sana.
"Kami juga menyasar para pengunjung Melaka yang tujuannya berobat atau medical tourism. Setelah memeriksakan kesehatannya kami harap bisa berlibur atau refreshing ke Genting Highland," ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu Ketua Asita Riau Dede Firmansyah mengatakan memang pihaknya mengajak pebisnis pariwisata Melaka dan Genting untuk datang berpromosi ke Pekanbaru.
"Memang sengaja kami ajak untuk promosikan paket pariwisatanya, karena dengan begitu kunjungan antar negara menjadi terus meningkat. Setelah adanya kapal penyeberangan dan Agustus nanti ada penerbangan langsung ke Melaka, kami harapkan rute internasional ke Malaysia akan terus bertambah seperti ke Kuala Lumpur, Penang, dan lainnya," ujarnya.
Dari data Asita pusat, sebelum pandemi covid jumlah wisatawan Malaysia ke Indonesia mencapai 2,9 juta dan wisatawan Indonesia ke Malaysia mencapai 3,9 juta. Potensi besar inilah yang kini digarap oleh pebisnis pariwisata, untuk sama-sama memberikan efek positif bagi perekonomian kedua negara.
Dia menambahkan dengan adanya kerjasama ini, diharapkan warga Malaysia juga tertarik untuk datang dan berlibur ke Pekanbaru, serta ke Bengkalis sebagai daerah yang bertetangga langsung dengan negara jiran itu.