Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahli Teknik Mesin dari Jerman Kunjungi Pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo

Pabrik Indarung I PT Semen Padang ini tengah diusulkan menjadi salah satu Warisan Dunia yang diakui oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Ahli teknik mesin dari Jerman, Albert Gieseler (kiri) bersama Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny Indra saat meninjau Pabrik Indarung I yang berada di PT Semen Padang, Jumat (8/7/2022). /Istimewa
Ahli teknik mesin dari Jerman, Albert Gieseler (kiri) bersama Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny Indra saat meninjau Pabrik Indarung I yang berada di PT Semen Padang, Jumat (8/7/2022). /Istimewa

Bisnis.com, PADANG - Ahli teknik mesin dari Jerman mengunjungi Pabrik Indarung I PT Semen Padang. Kunjungan ini sebagai persiapan untuk melihat secara langsung kondisi dari pabrik semen yang bersejarah itu.

Pabrik Indarung I PT Semen Padang ini tengah diusulkan menjadi salah satu Warisan Dunia yang diakui oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Ahli teknik mesin dari Jerman, Albert Gieseler, mengaku terkesan setelah mengunjungi Pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo.

"Saya akan membantu pengusulan untuk menjadi warisan dunia. Karena Pabrik Indarung I ini memiliki nilai sejarah yang begitu besar," katanya, di Padang, Jumat (8/7/2022).

Untuk itu, dia meminta kepada TACB Sumbar untuk mempercepat proses pengusulan Indarung I untuk menjadi cagar budaya.

"Sekarang saya perlu menunggu kabar selanjutnya, berapa lama bisa diusulkan," tegasnya.

Di kesempatan itu, Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny Indra kepada rombongan menjelaskan, Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, berdiri sejak 18 Maret 1910.

"Pabrik berusia 112 tahun itu tidak lagi dioperasikan sejak tahun 1999 karena masih menggunakan teknologi lama, yakni proses basah, dalam pengolahan bahan bakunya," kata Indrieffouny.

Dia menyebut, selain Indarung I PT Semen Padang juga memiliki PLTA Rasak Bungo yang dibangun pada 1908.

Sumber tenaga listrik ini digunakan untuk mengoperasikan pabrik Indarung I, dengan memanfaatkan air Sungai Lubuk Paraku.

Sedangkan bahan bakar pabrik menggunakan batu bara Ombilin yang didatangkan dengan kereta api dari Sawahlunto ke Bukit Putus, dekat Teluk Bayur.

Selain itu, Komisaris PT Semen Padang Khairul Jasmi menambahkan ada empat pelopor modernisasi dan industrialisasi di Minangkabau, yakni jalur kereta api, tambang batu bara Ombilin-Sawahlunto (1892), Pabrik Indarung I (1910), dan Pelabuhan Teluk Bayur (Emmahaven, dibangun1888-1893).

"Jalur kereta api dan tambang tua batu bara Ombilin-Sawahlunto telah dikukuhkan sebagai World Heritage (warisan dunia) kota tambang tua pada 6 Juli 2019. Sementara Pabrik Indarung I belum," kata Khairul.

Dikatakannya telah mengurus Indarung I untuk menjadi salah satu warisan dunia jauh-jauh hari sebelum pandemi Covid-19 ke Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Ristek RI.

Sehingga dengan kehadiran ahli teknik mesin dari Jerman, Albert Gieseler, dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) kali ini, diharapkan dapat membantu proses pengusulan Indarung I menjadi warisan dunia kepada UNESCO.

PT Semen Padang telah sejak lama menyiapkan Pabrik Indarung I untuk menjadi heritage factory. Untuk tujuan itu, telah ada beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya, melakukan kerjasama dengan para arsitek dari Asian Architecture Network (MAAN yang melakukan Workshop di Indarung I pada Juni 2022.

PT Semen Padang bahkan juga telah mengirim pakar sejarah almarhum Dr. Mestika Zed ke Eropa untuk mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan.

Pada tahun 2015, PT Semen Padang kembali memancangkan tekad untuk mempersiapkan Pabrik Indarung I yang kini berusia 112 tahun untuk menjadi kawasan cagar budaya nasional.

Dalam kaitan itu, pada 19-20 Oktober 2015 di Pabrik Indarung I dilaksanakan Workshop Creative City dengan menghadirkan sejumlah ahli/konsultan heritage dunia.

Pabrik Indarung I mempunyai riwayat perkembangan yang signifikan dan ikut menentukan serta menopang pembangunan di Kota Padang, bahkan wilayah tengah Sumatra.

Pada fisik bangunan pabrik ini tersimpan sumber pengetahuan, ilmu dan nilai sejarah yang tidak terhingga nilainya.

Selain itu ada kenangan bersama (collective memory) dari pencetus, pendiri dan pejuang serta karyawan, pimpinan PT Semen Padang serta masyarakat Sumbar. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper