Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Kredit di Sumut Meningkat Seiring Penurunan Loan at Risk (LaR) Perbankan

Penyaluran kredit perbankan meningkat dari 5,4 persen (yoy) pada Triwulan I-2022 menjadi 6,8 persen (yoy) pada Mei 2022 lalu.
Ilustrasi - Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi - Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, MEDAN - Tren pertumbuhan kredit di Sumatra Utara meningkat seiring pemulihan ekonomi. Peningkatan disertai pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang menurun. Sehingga intermediasi perbankan melonjak dari 80,5 persen menjadi 87,5 persen.

Berdasar data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara, penyaluran kredit perbankan meningkat dari 5,4 persen (yoy) pada Triwulan I-2022 menjadi 6,8 persen (yoy) pada Mei 2022 lalu.

Begitu pula dengan realisasi kredit korporasi yang meningkat dari 4,3 persen (yoy) menjadi 7,6 persen (yoy). Pertumbuhan ini dirangsang oleh peningkatan pada KMK.

"Mengindikasikan semakin optimistisnya perusahaan untuk melakukan menambah aktivitas dan produksi usaha," ujar Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Ibrahim, Kamis (30/6/2022).

Titik kebangkitan dunia usaha juga tercermin dari peningkatan kredit di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Akan tetapi, untuk kredit rumah tangga justru mengalami perlambatan meski relatif tetap tumbuh positif.

Risiko kredit perbankan juga terpantau membaik. Hal ini tercermin dari penurunan Loan at Risk (LaR) dari Triwulan I-2022 sebesar 17,9 persen menjadi 16,6 persen pada Mei 2022.

Penurunan LaR didorong oleh membaiknya risiko pada seluruh jenis kredit. Baik kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi.

Di samping itu, upaya perbaikan kualitas kredit pada debitur dampak Covid-19 melalui restrukturisasi kredit terus menurun. Penurunan terjadi seiring pemulihan kondisi dunia usaha. Saat ini, restrukturisasi kredit tercatat senilai Rp32,67 triliun.

Pada paparan Senin (27/6/2022) lalu, Ibrahim menjelaskan bahwa proses pemulihan ekonomi Sumatra Utara diprakirakan terus berlanjut. Prakiraan tersebut mengacu pada beberapa indikator ekonomi terkini yang terus mengalami perbaikan.

Perbaikan tersebut juga terlihat dari peningkatan mobilitas yang dapat mendorong konsumsi masyarakat. Kemudian peningkatan juga terjadi pada keyakinan konsumen dan indeks penjualan riil.

"Hasil liaison Bank Indonesia terhadap pelaku usaha juga mengkonfirmasi akan adanya peningkatan permintaan domestik maupun ekspor," kata Ibrahim.

Lebih lanjut, Bank Indonesia memprakirakan perekonomian Sumatra Utara pada tahun ini tumbuh lebih tinggi ketimbang 2021. Yakni dalam rentang 3,5 - 4,3 persen atau sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain, inflasi tahunan Sumatra Utara pada Mei 2022 meningkat sebesar 4,18 persen (yoy). Inflasi pada bulan tersebut juga lebih tinggi dari April 2022 yang sebesar 3,63 persen (yoy). Catatan ini menempatkan laju inflasi Sumatra Utara pada Mei 2022 berada di atas rentang target inflasi nasional sebesar 3±1 persen.

Komoditas minyak goreng menjadi faktor utama pembentukan inflasi pada Mei 2022.

"Hal ini disebabkan oleh masih tingginya harga minyak goreng curah di pasar yang belum sesuai dengan HET dan belum normalnya pasokan yang tersedia," kata Ibrahim.

Pada kesempatan berbeda, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Iskandar Simorangkir membeberkan bahwa pemerintah pusat saat ini telah menyalurkan Rp7,3 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Sumatra Utara.

"Secara keseluruhan untuk Sumatra Utara itu sudah Rp7,3 triliun penyaluran KUR-nya. Sementara itu, tahun ini untuk BPD Bank Sumut dialokasikan Rp1 triliun," kata Iskandar saat menghadiri rapat di Kantor Bank Sumut, Kota Medan, Kamis (23/6/2022).

Iskandar mengatakan, sektor UMKM memberi peran besar terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kontribusinya bahkan mencapai 61 persen.

Untuk memaksimalkan potensi itu, kata Iskandar, pemerintah mendorong akselerasi penyaluran KUR. Termasuk di Sumatra Utara.

Pada rapat ini, Iskandar juga mendorong Bank Sumut agar mendongkrak target penyaluran KUR Klaster. Saat ini, Bank Sumut diketahui menargetkan penyaluran senilai Rp6 miliar dengan target debitur sebanyak 335 orang.

"Oleh karena itu, maksud pertemuan kami hari ini yakni agar bisa mengakselerasi penyaluran KUR. Karena potensi UMKM besar," kata Iskandar.

Hingga Triwulan I 2022, penyaluran kredit Bank Sumut tumbuh 7,26 persen (yoy). Pada Maret 2022, kredit yang telah disalurkan mencapai Rp25,6 triliun.

Komposisinya terdiri atas kredit produktif sebanyak 40 persen dan kredit konsumtif 60 persen.

Kredit tersebut disalurkan kepada kalangan UMKM dengan persentase sebesar 30 persen dan selebihnya mencapai 70 persen untuk non UMKM.

Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan mengatakan, komposisi prosi penyaluran kredit kini menjadi perhatian pihaknya.

Bank Sumut berupaya agar tahun ini porsi kredit untuk UMKM mampu mendominasi objek penyaluran.

"Inilah yang menjadi tantangan buat kami untuk ke depan. Mulai tahun ini, kami juga mencanangkan tetap meningkatkan porsi UMKM lebih dari harapan, khususnya harapan pemegang saham," kata Rahmat, Minggu (8/5/2022).

Bank Sumut menerima alokasi KUR Bank Sumut senilai Rp1 triliun pada 2021 lalu. Namun hingga tutup tahun, total KUR yang disalurkan hanya 75 persen atau sekitar Rp750 miliar kepada sekitar 15.000 nasabah.

Untuk itu, menurut Rahmat, Bank Sumut telah meramu formula khusus demi meningkatkan persentase penyaluran KUR pada 2022.

"Untuk tahun 2022 ini, kami sudah punya strategi-strategi khusus, bagaimana supaya sektor UMKM ini bisa lebih besar porsinya yang bisa kami realisasikan di tahun 2022 ini," kata Rahmat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper