Bisnis.com, PEKANBARU — SKK Migas - EMP Bentu Ltd menyalurkan gas perdana (first gas in) untuk PLTGU Riau (275 MW) yang merupakan bagian dari pemenuhan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) sebesar 40 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Kegiatan tersebut selain dihadiri oleh PT PLN (Persero), juga Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan PT Medco Ratch Power Riau (MRPR).
Pasokan gas tersebut berasal dari lapangan potensial yang selama ini dikelola EMP Bentu & Korinci Baru yakni Lapangan Seng-Segat. Selain dari Wilayah Kerja Bentu, pasokan gas juga berasal dari Wilayah Kerja Korinci Baru yang kembali dioperasikan setelah sempat terhenti sejak 2013 lalu.
Area Manager EMP Bentu Ltd, Yoyok S Purwanto, mengatakan kegiatan gas in tersebut merupakan implementasi dari PJBG antara EMP Bentu Ltd bersama PT PLN (Persero) di mana gas yang dibeli oleh PLN melalui fasilitas pipa gas milik PT MRPR dengan penambahan titik serah di Baru Gas Plant (BGP) yang terletak di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
"Dengan penyaluran gas perdana di titik serah Baru Gas Plant ini semakin menambah keandalan pasokan listrik di Provinsi Riau karena gas tersebut dimanfaatkan untuk PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) Riau milik PT MRPR di Kawasan Industri Tenayan (KIT) Pekanbaru," kata Yoyok S Purwanto dalam siaran pers, Kamis (23/6/2022).
Kepala Divisi MPPF SKK Migas Ardiansyah menyampaikan secara paralel dengan penyelesaian proyek yang direncanakan akhir Juli 2022, tim proyek berhasil melakukan terobosan yaitu dengan mengutamakan penyelesaian pemasangan peralatan utama sehingga penyaluran gas perdana dapat dilaksanakan melalui balance of plant yang sudah selesai dibangun.
Baca Juga
Upaya ini sangat bermanfaat karena gas dari EMP Bentu ini menyumbang sebesar 30 persen kebutuhan listrik di Provinsi Riau dan sekitarnya, serta mendukung pemenuhan produksi secara nasional.
"Ke depan, diharapkan EMP agar tak henti-hentinya melakukan inovasi, efisiensi dan peningkatan pengelolaan aspek manajemen pengelolaan proyek, kompetensi sumber daya manusia, dan keteknikan dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja dalam pemenuhan target-target penyelesaian Proyek Hulu Migas."
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan bahwa SKK Migas Sumbagut dan KKKS Wilayah Riau terus berupaya untuk meningkatkan produksi dalam rangka mencapai target 1 juta barel perhari dan 12 BSCFD di tahun 2030.
"Kami terus mendorong KKKS untuk meningkatkan produksi dengan melakukan pengeboran pengembangan maupun eksplorasi, dan kami tentu mengapresiasi EMP Bentu & Korinci Baru yang telah berhasil melakukan penyaluran gas ke PLN. Harapan kami dengan penyaluran ini dapat bermanfaat bagi daerah dan masyarakat Provinsi Riau," ungkap Rikky.
Sebelumnya, PLN telah menyerap gas dari EMP Bentu Ltd sebesar 30 standar kaki kubik perhari setara dengan kebutuhan sekitar 30 persen kelistrikan di Riau. Produksi gas EMP Bentu Ltd juga diserap oleh PT. Kilang Pertamina Internasional - Refinery Unit (RU) II Dumai yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero), serta PT Riau Andalan Pulp & Paper yang merupakan salah satu produsen pulp and paper terbesar di Riau.
Selain itu, gas dari Blok Bentu juga dimanfaatkan untuk jaringan gas kota di Pekanbaru untuk sekitar 10.000 rumah tangga dan jaringan gas kota di Dumai untuk sekitar 5.300 rumah tangga.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi, pada tahun lalu EMP Bentu Ltd telah menyelesaikan pengeboran tiga titik sumur yakni NS-6a, NSD-01 dan NS-12. Sementara di tahun ini, kata Yoyok S Purwanto, perusahaan gas milik Grup Bakrie tersebut telah mengebor dua titik baru yakni NS-12 dan Segat-16.
Saat ini juga sedang dilakukan pengeboran untuk SGD-01. "EMP Bentu Ltd sedang merencanakan untuk menambah dua sumur baru lagi yakni SP-01 yang sedang dalam tahap pembangunan lokasi pemboran dan Timah-01 yang dalam proses pengadaan lahan."