Bisnis.com, PEKANBARU -- PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri (UIWRKR) bersama dengan PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIPSBT) dan PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS) menggelar acara Multi Stakeholder Forum 2022.
Salah satu poin utama yang dibahas pertemuan ini adalah kesiapan PLN menyambut investasi di wilayah Riau dan Sumatra, karena memiliki surplus daya listrik hingga sebesar 124,9 MW.
Acara yang bertajuk ‘Upaya Peningkatan Keandalan Pasokan Listrik dan Pelayanan Pelanggan Untuk Riau Terang' ini melibatkan stakeholder utama PLN yang meliputi Instansi Pemerintahan Provinsi, Kabupaten dan Kota, Mitra Kerja dan perwakilan Pelanggan.
General Manager PLN UIWRKR yang diwakili oleh Senior Manager Distribusi PLN UIWRKR, Taufik Eko mengatakan tujuan dari Multi Stakeholder Forum adalah guna membahas isu strategis yang dihadapi PLN saat ini serta menjadi media untuk menerima feedback dari stakeholder berupa kritik dan saran terhadap pelayanan yang sudah diberikan PLN.
“Melalui Multi Stakeholder Forum ini kami ingin menyampaikan isu di PLN saat ini yang perlu diketahui oleh Stakeholder dan melalui kegiatan ini pun kami ingin menerima feedback sebanyak mungkin dari Pelanggan, sebagai koreksi guna perbaikan layanan PLN ke depan," ungkap Taufik dalam siaran persnya, Selasa (31/5/2022).
Dalam paparannya, PLN mengungkapkan beberapa informasi terkait upaya PLN menjamin investor untuk berinvestasi di Riau.
“Saat ini beban puncak Riau sebesar 942 MW dengan Daya Mampu sebesar 1066,9 MW sehingga terdapat daya Surplus atau berlebih sebesar 124,9 MW, jadi para investor tidak perlu khawatir terkait ketersedian pasokan listrik di Riau," ujar Taufik.
Di samping ketersediaan ketenagalistrikan, seperti proses Pasang Baru/Tambah Daya Listrik, Migrasi dan Pengaduan dapat diakses melalui aplikasi pelayanan PLN.
“Kemudahan yang kami berikan kepada Pelanggan dengan terobosan Layanan Satu Pintu menggunakan Aplikasi PLN Mobile sangat praktis dan tidak rumit, apabila ada keluhan dapat disampaikan melalui PLN Mobile," katanya.
Taufik menjelaskan banyak kesulitan yang dihadapi dalam membawa material kelistrikan akibat medan yang berat, kesulitan lainnya yang dihadapi PLN adalah proses pembebasan lahan, yang kerap membutuhkan waktu ekstra dalam proses negosiasi dengan masyarakat.
Untuk itu Taufik berharap, demi kebaikan dan manfaat bersama untuk menjadikan Riau kian benderang, dibutuhkan sinergi yang kuat antara PLN dan Stakeholder.
“Melalui Multi Stakeholder Forum ini kita berharap dapat menumbuhkan sinergi yang semakin kuat antara PLN dan stakeholder terkait, agar proses pembangunan kelsitrikan di Provinsi Riau dapat berjalan lancar dan menjadikan Riau kian terang benderang," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengungkapkan prioritas kebutuhan listrik untuk kawasan industri di Riau.
"Dengan dukungan pasokan listrik yang andal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong lagi tumbuhnya industri menengah dan besar," ucap Syamsuar.
Syamsuar mengungkapkan realisasi investasi triwulan pertama mengalami peningkatan.
"Realisasi Investasi Triwulan pertama 2022 berada pada peringkat ke-3 tertinggi di Indonesia dengan angka realisasi mencapai 23,66 Triliun atau sebesar 39,2% dari target investasi tahunan senilai 60,46 triliun rupiah. Memperhatikan capaian tersebut, perencanaan penyediaan energi khususnya energi listrik harus selalu mengakomodir perkembangan kebutuhan industri dan kawasan industri" ungkap Syamsuar.
Dalam sambutannya, Pemerintah Provinsi Riau memberikan dukungan kepada PLN dalam upaya meningkatkan infrastruktur jaringan listrik.
"Kami mengharapkan kegiatan Multi Stakeholder Forum PLN Group Riau ini dapat menjadi momentum strategis bagi kita semua dalam meningkatkan keandalan pasokan listrik dan pelayanan pelanggan masyarakat Riau," ujar Syamsuar.