Bisnis.com, BATAM - Kepala BP Batam sekaligus Walikota Batam Muhammad Rudi mengatakan pembangunan dan revitalisasi pelabuhan Batu Ampat mulai membuahkan hasil. Kini, pelabuhan tersebut menjadi salah satu pusat kegiatan bongkar muat barang di Batam.
“Secara bertahap, kami mulai membangun dan memperbaiki mana yang belum sempurna, agar nantinya ini menjadi pelabuhan bertaraf internasional,” kata Muhammad Rudi.
BP Batam tengah menggesah pembangunan Pelabuhan Kontainer Batu Ampar. Pembangunan yang dilakukan itu berupa pembangunan container yard 2 Ha, container crane hingga proses dredging atau pengerukan minus (-)12 mLWS.
Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam akan mengubah bisnis proses bongkar muat Kontainer di Pelabuhan Batu Ampar. Direktur BUP BP Batam Dendi Gustinandar mengatakan proses bisnis ini akan memberi ruang pada peningkatan layanan di pelabuhan Batu Ampar dengan keterlibatan BP Batam di dalamnya.
“Ini perubahan yang akan jadi lebih baik, karena kita akan menyesuaikan dengan standar global. Ini juga untuk memberi keyakinan pada dunia internasional, pelayanan kita sesuai dengan standar internasional,” kata Dendi.
Saat ini, truk pembawa barang bebas masuk langsung sampai ke kawasan dermaga Pelabuhan Batu Ampar. Padahal, di terminal kontainer dunia, seluruh pengguna jasa hanya bisa mengantar atau menjemput barang sampai container yard.
Untuk itu, BP Batam tengah melengkapi fasilitas pelabuhan Batuampar. Dua hektar lahan container yard yang telah rampung dibangun pada 2021 lalu, akan ditambah lagi seluas 1,8 hektar dan diperkirakan selesai pengerjaannya pada pertengahan tahun 2022. BP Batam juga tengah mempersiapkan container crane dengan kinerja mumpuni.
Foto: dok. BP Batam
Saat ini container crane di Pelabuhan Batu Ampar hanya mampu mengangkat 4 sampai 8 kontainer dalam satu jam. Dengan container crane yang akan didatangkan pada akhir tahun 2022 mendatang, akan bisa mengangkat sampai di atas 24 kontainer per jam.
“Ini membuat kapal semakin efisien. Kita membeli satu crane yang proses manufacturing, akhir tahun sudah bisa digunakan. Kita rencanakan untuk menambah container crane lagi,” kata Dendi.
BUP BP Batam juga melakukan pendalaman alur di Pelabuhan Batu Ampar. Kedalaman yang saat ini antara minus tiga (-3) sampai -13 meter, akan disesuaikan menjadi rata-rata -12 di sebagian besar kawasan pelabuhan.
Saat ini kedalaman -13 meter hanya ada di dermaga selatan Pelabuhan Batu Ampar itu hanya ada di dermaga selatan. Lokasi ini menjadi titik ramai karena kapal-kapal yang akan beraktivitas melakukan kegiatan bongkar muat, sementara Kawasan lain tidak ada aktivitas karena dangkal.
Dengan perbaikan fasilitas untuk mendukung perubahan bisnis proses yang ada di Pelabuhan Batu Ampar, BP Batam yang selama ini hanya mendapatkan Rp30 miliar dari aktivitas bongkar muat, akan bertambah karena BP Batam akan terlibat dalam pergerakan barang dari container yard ke kapal dan sebaliknya.
Lebih jauh, Dendi menjelaskan bahwa BP Batam telah melakukan berbagai upaya agar Pelabuhan Batu Ampar bisa bersaing dengan layanan prima, termasuk mengontrol tarif yang berpihak pada baiknya ekosistem dunia kepelabuhanan di Batam sebagai penopang kegiatan ekspor di Kepulauan Riau (Kepri).
Untuk diketahui, Bp Batam sudah dua kali beberapa kali mengelurkan Peraturan Kepala BP Batam (Perka) untuk penurunan cost logistic, juga merevisi penurunan cost logistic sebanyak dua kali dua kali pada tahun 2020 lalu.
“Penumpukan container itu diturunkan harganya, kita juga menolkan biaya tambat, tarif yacht untuk pariwisata kita turunkan, biaya labuh juga kita turunkan dari Rp1.450 per GT (Gross Tonnage) jadi Rp45 per GT per hari. Itu kewajiban BP Batam pada kontrol biaya logistik. Pelayanan juga begitu, sudah bergeser dengan system online,” kata Dendi. (*)