Bisnis.com, PADANG - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatra Barat menyatakan sebanyak 12 ton daging kerbau beku yang di impor dari India telah tiba di gudang Bulog.
Kepala Kantor Wilayah Bulog Sumbar Tommy Despalingga mengatakan 12 ton daging kerbau beku itu didatangkan sesuai dengan permintaan Gubernur Sumbar terkait masih tingginya harga daging sapi di pasar hingga sepekan usai Lebaran 2022.
"Sebelum Ramadan lalu, Bulog bersama Pemprov Sumbar telah menggelar rapat soal pengendalian harga daging sapi. Solusi yang muncul adalah memasok daging kerbau beku dari Bulog. Kita pun menindaklanjuti hasil rapat itu," katanya, Selasa (17/5/2022).
Diakuinya kendati pembahasannya sudah dimulai sejak awal Ramadan, namun baru sekarang permintaan itu bisa dipenuhi oleh Bulog. Hal ini dikarenakan butuh proses dan waktu untuk mendatangkan daging kerbau beku itu.
"Sekarang 12 ton daging kerbau beku itu sudah ada di cold storage milik Bulog. Dalam waktu dekat baru bisa kita distribusikan ke pasar," ujarnya.
Tommy menjelaskan 12 ton daging kerbau beku tersebut akan didistribusikan ke sejumlah rumah pangan kita (RPK) dan Toko Tani Indonesia Center (TTIC), ke hotel atau restoran, serta ke pasar.
Menurutnya dipasoknya 12 ton daging kerbau beku bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan daging sapi di Sumbar. Dimana saat ini Sumbar tengah mengalami kekurangan pasokan daging sapi.
Sebelumnya dari keterangan salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Raya Padang, Sias (63) mengatakan kendati momen libur Lebaran 2022 telah berlalu, namun harga daging sapi masih bertahan di angka Rp140.000 per kilogramnya.
Menurutnya harga daging itu sudah berlangsung sejak sepekan jelang Ramadan 2022 lalu. "Sekarang harga daging sapi masih Rp140 ribu per kilogramnya. Dibilang turun, tidak juga. Karena kadang-kadang harga daging sapi bisa Rp150 ribu dan bahkan bisa Rp160 per kilogram. Nanti bisa kembali lagi ke harga Rp140 ribu per kilogramnya. Ya harganya turun naik gitu," katanya.
Dia menyebutkan biasanya kenaikan harga daging sapi hanya terjadi di momen jelang Ramadan dan menjelang Idulfitri. Tapi kondisi yang terjadi kini adalah harga daging sapi tidak pernah turun-turun sejak sepekan jelang Ramadan 2022 lalu.
Sias mengatakan penyebab bertahannya harga daging sapi di sejumlah pasar di Padang itu, karena pasokan daging terbilang sedikit. Sehingga tidak mencukupi kebutuhan pasar.
"Kalau di hari biasanya, harga daging sapi Rp110 ribu atau Rp120 ribu per kilogramnya. Kondisi yang terjadi hari ini disebabkan pasokan yang sedikit," ujarnya.
Diakuinya kendati harga daging sapi terbilang tinggi, tidak berdampak pada turunnya daya beli masyarakat terhadap daging sapi. "Masih ramai seperti biasa, ya cuma terkadang daging cepat habis, karena stok cuma sedikit," sebut dia.
Dikatakannya daging sapi yang dijual di sejumlah pasar itu sebagian besar datang dari luar daerah yakni Lampung, Bali, dan Jawa. "Dari sapi lokal ada, tapi tidak banyak," kata Sias. (k56).