Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dongkrak Perekonomian 2022, Pemprov Sumut Tempuh Berbagai Inovasi. Intip Bocorannya

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Pemprov Sumatra Utara Naslindo Sirait menjelaskan berbagai inovasi yang dilakukan pihaknya demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Pemprov Sumatra Utara Naslindo Sirait menjelaskan berbagai inovasi yang dilakukan pihaknya demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Di antaranya dengan membangun lembaga penjamin kredit atau PT Jamkrida Sumatera Utara. Tujuannya tak lain demi memperluas akses UMKM untuk pembiayaan. Dengan kehadiran lembaga ini, Naslindo berharap inklusif keuangan akan meningkat.

"Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan inklusif keuangan dan pembiayaan, khususnya pada pembiayaan di sektor produktif, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Naslindo kepada Bisnis, Rabu (4/5/2022).

Pada tahun ini, lanjut Naslindo, Pemprov Sumatra Utara juga mengembangkan penggunaan pupuk organik. Ancaman krisis geopolitik dan perubahan iklim menyebabkan keberadaan pupuk kimia menjadi langka dan harganya semakin mahal. Padahal, sektor pertanian Sumatra Utara kini sangat bergantung pada pupuk kimia yang bahan bakunya diimpor.

Dengan penggunaan pupuk organik, maka diharapkan bisa menyelamatkan sektor pertanian dari ancaman-ancaman tersebut. Tak hanya itu, penggunaan pupuk organik juga dapat mengurangi biaya produksi hingga 30 persen dibanding penggunaan pupuk kimia.

"Dari sisi produksi juga akan meningkat serta preferensi konsumsi kepada hasil-hasil pertanian organik amat diminati, sehingga nilainya lebih tinggi dan lingkungan kita bisa diselamatkan," katanya.

Lebih lanjut, Naslindo juga menjelaskan berbagai peluang investasi yang saat ini menjadi andalan Pemprov Sumatra Utara.

Menurut Naslindo, peluang investasi di provinsi ini masih sangat terbuka luas. Baik untuk industri agro seperti hasil pertanian, perikanan dan peternakan. Selain itu, ada pula peluang investasi untuk pengembangan kawasan, baik untuk permukiman, kawasan industri dan kawasan ekonomi.

"Di samping itu ada investasi di sektor pariwisata yang sangat terbuka dan potensinya sangat besar karena didukung dengan sumber daya manusia yang melimpah, dukungan infrastruktur seperti pelabuhan udara, jalan tol, kereta api dan juga jaringan gas yang murah," kata Naslindo.

Selain memanfaatkan momentum mudik Lebaran, Pemprov Sumatra Utara juga punya strategi untuk mengerek pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Menurut Naslindo, setidaknya ada tiga strategi yang ditempuh untuk mewujudkan target tersebut.

Upaya pertama yang dilakukan adalah dengan pendekatan sektor. Selama ini, sektor pertanian memberi kontribusi terbesar terhadap perekonomian Sumatra Utara. Untuk itu, Pemprov Sumatra Utara berniat melakukan ekspansi pada sektor tersebut.

Pada 2021, pertumbuhan sektor pertanian Sumatra Utara tercatat 3,87 persen atau hanya berjumlah 67 persen dari pertumbuhan rata-rata.

Kemudian, Pemprov Sumatra Utara bersama pemerintah kabupaten dan kota juga akan mendorong sektor riil melalui stimulus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Seperti pemberian bibit hibrida, sarana produksi pertanian dan membenahi jaringan infrastruktur di daerah.

"Sehingga produktivitas pertanian, perkebunan dan pangan akan meningkat dan memiliki daya saing," ujar Naslindo.

Upaya kedua adalah dengan pendekatan penciptaan nilai tambah dan pengembangan pasar. Menurut Naslindo, Pemprov Sumatra Utara akan mendorong transformasi struktur ekonomi dengan pendekatan hilirisasi dan pasar.

Naslindo mencontohkan soal larangan CPO dan minyak goreng oleh pemerintah pusat belakangan ini. Menurutnya, kebijakan itu harus disikapi secara bijaksana. Kalangan industri kelapa sawit di Sumatra Utara harus didorong untuk membangun industry downstream.

Selama ini, menurut Naslindo, pelaku industri kelapa sawit kerap puas diri dengan tipe industry upstream, yakni sebatas menghasilkan komoditas CPO. Padahal, produk turunan CPO akan memberi nilai tambah yang jauh lebih tinggi.

Seperti diketahui, sebanyak 43 persen dari perekonomian Sumatra Utara disumbang oleh sektor perkebunan kelapa sawit. Jika hilirisasi produk turunan CPO diterapkan, maka Naslindo yakin pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara bakal tumbuh signifikan.

Di sisi lain, Naslindo pun berharap industri manufaktur unggul dalam stuktur perekonomian provinsi dalam kurun lima tahun mendatang. Saat ini, sektor manufaktur masih menyumbang 19 persen terhadap struktur perekonomian Sumatra Utara.

"Momentum inilah yang harusnya kita manfaatkan. Jadi tidak lagi ekspor CPO ke luar negeri, tapi sudah ekspor produk turunannya yang begitu besar dan sangat bernilai tinggi, baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk kebutuhan luar negeri," katanya.

Upaya ketiga adalah pendekatan pelaku usaha. Di Sumatra Utara, pelaku ekonomi terbesar adalah Usaha Kecil Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Persentasenya mencapai 98 persen.

Oleh karena itu, kata Naslindo, sudah seharusnya pelaku UMKM memeroleh berbagai intervensi kebijakan dari pemerintah. Seperti mendorong kemitraan, menciptakan kemudahan usaha, memberi bantuan stimulus serta membanguan ekosistem yang produktif.

Saat ini, Pemprov Sumatra Utara sudah memberi berbagai program pembiayaan yang murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penjaminan kredit. Selain itu, Pemprov Sumatra Utara juga mendorong pelaku UMKM untuk merambah dunia pemasaran digital. Sehingga cakupan produksi maupun pemasarannya mampu lebih luas.

"Ketiga strategi ini apabila kita padukan, di samping dengan program pembangun infrastruktur seperti jalan dan jembatan, yang sedang diinisiasi gubernur, kami optimis pertumbuhan ekonomi bbisa tumbuh pada rentang 3,7 persen sampai 4 persen pada 2022," kata Naslindo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper