Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Solar di Riau Langka, Sosialisasi Subsidi Tepat Sasaran Perlu Dilakukan ke Industri

Ketua Hiswana Migas Riau, Tuah Laksamana menjelaskan pihaknya sebagai penyalur BBM bersubsidi termasuk solar sudah mendapatkan kuota distribusi solar, dan apabila melebihi ketentuan kuota itu akan menanggung biaya selisih dari ketetapan tersebut.
Hiswana Migas bersama pihak terkait melakukan sosialisasi SE gubernur tentang penyaluran solar tepat sasaran. Bisnis-Arif Gunawan
Hiswana Migas bersama pihak terkait melakukan sosialisasi SE gubernur tentang penyaluran solar tepat sasaran. Bisnis-Arif Gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU -- Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Riau mengakui surat edaran gubernur tentang penyaluran solar tepat sasaran harus terus disosialisasikan terutama kepada kalangan industri.

Ketua Hiswana Migas Riau Tuah Laksamana menjelaskan pihaknya sebagai penyalur BBM bersubsidi termasuk solar sudah mendapatkan kuota distribusi solar, dan apabila melebihi ketentuan kuota itu akan menanggung biaya selisih dari ketetapan tersebut.

"Untuk penyaluran solar itu lancar dari Pertamina tidak masalah, tapi kuotanya memang sudah ditetapkan dan itu jumlahnya berkurang sehingga menimbulkan antrean. Untuk penjualan kami tetap mengacu SE gubernur yaitu 100 untuk angkutan umum bus dan truk, 60 angkutan umum mobil, dan 40 angkutan pribadi," ujarnya Rabu (30/3/2022).

Dia mengatakan misalnya untuk truk industri sawit tetap sesuai aturan tidak dilayani. Tapi di lapangan muncul gesekan dengan penerapan aturan tersebut.

Misalnya dispenser minyak akan dipukul dan digedor oleh pembeli dan menanyakan serta menuntut alasan mengapa tidak dibolehkan membeli solar subsidi. Padahal memang aturannya angkutan perkebunan, pertambangan, dan industri tidak dibenarkan membeli solar subsidi.

Karena itu dia meminta agar surat edaran gubernur Riau bisa terus disosialisasikan kepada industri agar kuota solar yang ada tepat sasaran dan tidak lagi menimbulkan kelangkaan.

"Jadi dengan sosialisasi itu jelas industri harus menggunakan dexlite atau pertadex. Riau ini kebun sawit luasnya jutaan hektare dan pertambangan juga terus menggeliat. Karena itu mari bersama-sama menyelesaikan dan mencari solusi masalah ini."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper