Bisnis.com, BATAM - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam mengapresiasi kinerja pemerintah, baik Badan Pengusahaan (BP) dan Pemerintah Kota Batam yang telah begitu gencar membangun infrastruktur Batam dalam beberapa tahun terakhir.
Ketua Apindo Kota Batam Rafki Rasyid mengatakan pembangunan infrastruktur jalan di Batam, baik itu jalan umum ataupun jalan penghubung dengan kawasan industri sudah sangat baik.
Dengan pembangunan tersebut, Rafki mengatakan tingkat kemacetan di Batam ataupun arus pergerakan barang dari pabrik ke pelabuhan laut ataupun Bandara relatif lebih lancar dan teratur.
Hal ini diyakini akan mempercepat dan mempermudah pengiriman barang oleh pelaku usaha di Batam ke tempat tujuan terutama untuk ekspor ke luar negeri.
“Walaupun ada kontainer yang dikirimkan lewat jalur laut ke pelabuhan Batu Ampar, namun pengiriman jalur darat masih juga menjadi andalan bagi para pelaku usaha. Sehingga kualitas dan lebar jalan yang memadai akan sangat membantu pelaku usaha dan investor yang berinvestasi di Batam. Jadi manfaat dari semakin bagusnya infrastruktur jalan di Batam ini sangat dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha yang ada di Batam,” kata Rafki.
Rafki melanjutkan, pihaknya berharap infrastruktur pelabuhan masih harus terus digenjot perbaikannya. Karena dengan kondisi pelabuhan seperti sekarang, pelaku usaha masih merasakan kalau tarif kontainer ke luar negeri itu relatif masih mahal. Kondisi peralatan di pelabuhan khususnya di Batu Ampar masih harus dimodernisasi supaya bisa lebih cepat melakukan handling kontainer dengan biaya yang lebih murah.
Efisiensi di pelabuhan masih bisa ditingkatkan skalanya supaya produk yang dikirim dari Batam ke luar negeri bisa lebih murah jika biaya kontainernya juga lebih murah. Dengan begitu produk dari Batam tersebut akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasaran internasional.
“Pihak BP Batam sendiri sudah dengan cepat menanggapi dengan tindakan akan melakukan kajian lebih mendalam lagi untuk komponen biaya yang ada dalam tarif kontainer tersebut. BP Batam juga sudah berupaya untuk melakukan pengadaan peralatan pelabuhan yang lebih modern dan melakukan pengerjaan perluasan pelabuhan ataupun peningkatan infrastruktur pelabuhan lainnya. Harapan kita bisa cepat selesai dan ongkos kontainer dari Batam bisa ditekan ke tingkat yang paling efisien,” kata Rafki lagi.
Senada dengan Rafki, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam Jadi Rajagukguk mengatakan pembangunan infrastruktur jalan harus menjadi prioritas dan sangat penting untuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi dan tentunya akses masyarakat pada layanan dasar dan untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing.
Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi.
“Infrastruktur jalan sangat berperan penting dalam peningkatan investasi, pertumbuhan ekonomi dan memperluas jangkauan partisipasi masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi,” kata Jadi.
Ekonom Kepri Suyono Saputro mengatakan BP Batam harus mengoptimalkan pelayanan perizinan bagi investor dan memberikan jaminan kepastian berusaha di tengah kondisi yang belum sepenuhnya kondusif. Perubahan kebijakan terkait kawasan FTZ juga harus diantisipasi supaya tidak memicu kekhawatiran pelaku usaha.
Di sisi infrastruktur, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Internasional Batam (UIB) ini mengatakan perbaikan pelabuhan juga harus digesa untuk meningkatkan daya saing Batam sebagai daerah FTZ. Baiknya infrastruktur pelabuhan juga akan mempengaruhi ongkos logistik agar bisa semakin ditekan.
“Secara umum, infrastruktur di batam sudah jauh lebih baik. Ini menjadi salah satu kekuatan Batam sebagai daerah tujuan investasi,” kata Suyono.(K41)