Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPPU Sebut Ada Dugaan Kartel Pembelian Komoditas Gambir oleh Eksportir

Kepala Kantor Wilayah I KPPU Ridho Pamungkas mengatakan sebelumnya pihaknya telah menyurati seluruh eksportir di Sumbar untuk meminta sejumlah data.
Gambir/Bisnis-Noli Hendra
Gambir/Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) masih melakukan penelitian terkait penyebab anjloknya harga komoditas gambir di Provinsi Sumatra Barat.

Kepala Kantor Wilayah I KPPU Ridho Pamungkas mengatakan sebelumnya pihaknya telah menyurati seluruh eksportir di Sumbar untuk meminta sejumlah data.

Dia menyebutkan sampai saat ini pun masih banyak eksportir di Sumbar yang masih belum menyampaikan data ke KPPU.

"Kami harap eksportir ini agar segera menyampaikan data-data yang kami minta itu. Karena data-data itu akan menjadi bahan untuk menguji ada tidaknya pelanggaran UU terkait perdagangan gambir," katanya ketika dihubungi Bisnis dari Padang, Rabu (16/3/2022).

Namun pria yang akrab disapa Ipung ini menyatakan dengan belum semuanya eksportir yang menyampaikan data ke KPPU. Sehingga data yang ada saat ini masih terbilang belum cukup.

Kini KPPU melakukan inisiatif dengan cara memperpanjang waktu penelitiannya. "Sejauh ini kami masih meneliti adanya dugaan kartel pembelian oleh eksportir dengan berdasarkan sejumlah hal," ungkapnya.

Ipung memaparkan data sementara ini, KPPU melihat untuk struktur pasar ekspor gambir oligopoli. Dimana 4 eksportir terbesar menguasai 62,57% pangsa pasar.

"Artinya terdapat afiliasi diantara beberapa eksportir, dan harga pembelian cenderung rendah dan seragam," ujarnya.

Dia menyebutkan pasar yang oligopoli dan adanya afiliasi itu, berpotensi memudahkan para pelaku eksportir dalam mengatur harga.

"Jadi kita akan terus menjalankan penelitian ini, sembari mendapatkan data yang lengkap," tutupnya. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper