Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir di Aceh Timur, 1.206 KK Mengungsi

Sejumlah wilayah di Aceh Timur terendam banjir sejak Minggu (27/2/2022). Akibatnya, ribuan warga terpaksa mengungsi.
Ilustrasi Banjir. /Bisnis-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi Banjir. /Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Timur terendam banjir sejak Minggu (27/2/2022).

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir tersebut sedikitnya menggenangi rumah warga di 59 desa yang berada di 13 kecamatan.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan informasi sementara menyebutkan 5.270 unit rumah terdampak atas kejadian ini. Sebanyak 1.206 KK atau 4.229 jiwa terpaksa mengungsi.

"Hingga kini, sebagian wilayah mulai berangsur surut, namun terdapat beberapa lokasi yang masih mengalami kenaikan debit air," tulisnya.

Menyikapi hal itu, BPBD setempat telah melakukan penyaluran bantuan logistik kepada warga terdampak. Bantuan tersebut antara lain 2.800 Kg beras, 265 dus mie instan, 1 dus sarden, 204 dus minyak goreng, dan 93 kg gula pasir.

Untuk dilokasi pengungsian juga telah didirikan dapur umum guna memenuhi kebutuhan para pengungsi.

"Pemerintah daerah sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung tanggal 27 Februari - 12 Maret 2022," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan peta BMKG mengenai prakiraan daerah potensi banjir Aceh Dasarian III Februari 2022 menyebutkan untuk wilayah Aceh Timur meliputi Kecamatan Banda Alam, Birem Bayeun, Darul Aman, Darul Ihsan, Idi Rayeuk, Idi Timur, Idi Tunong, Indra Amakmu, Julok, Nurussalam, Pante Beudari, Peudawa, Peunaron, Peureulak, Peureulak Barat, Peureulak Timur, Rantau Selamat, Ranto Peureulak, Simpang Jernih, Simpang Ulim, dan Sungai Raya masuk dalam kategori rendah.

Meski demikian, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk mengingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Para warga diharapkan melakukan pengecekan debit air secara berkala ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam kurun waktu yang lama guna mengantisipasi adanya banjir susulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper