Bisnis.com, PEKANBARU-- Pemprov Riau memastikan stok minyak goreng aman dan tidak ada kelangkaan, seperti yang dialami masyarakat beberapa waktu terakhir. Penyebab masalah ini hanya disebabkan meningkatnya permintaan dan pembelian berlebihan, setelah penerapan harga minyak goreng murah oleh pemerintah pusat.
Gubernur Riau Syamsuar menjelaskan sebenarnya produksi minyak goreng masih sama oleh produsen dan tidak dikurangi sama sekali, namun permintaan meningkat sejak Januari lalu.
"Tadi setelah pertemuan dengan produsen minyak goreng kami diinformasikan produksi masih normal dan tidak ada pengurangan stok, tapi yang menyebabkan kelangkaan adalah pembelian yang meningkat dan melebihi batasan yang sudah ditetapkan," ujarnya Kamis (10/2/2022).
Dia menguraikan aturan Kemendag terkait distribusi minyak goreng murah adalah setiap konsumen hanya dibenarkan membeli maksimal 2 liter saja. Namun di lapangan setiap dilakukan distribusi atau penyaluran minyak goreng itu, selalu habis dibeli oleh pelanggan atau istilahnya panic buying.
Menurutnya hal ini harus dihindari warga, karena akan memicu orang lain untuk ikut serta dalam perilaku memborong atau membeli sampai habis setiap stok minyak goreng murah yang dikirimkan ke pasaran.
Dia mengimbau masyarakat agar membeli sesuai kebutuhan dan sesuai aturan yaitu maksimal 2 liter per pelanggan.
"Jadi kami imbau jangan khawatir kehabisan minyak goreng, stok selalu akan dikirimkan karena memang produksi tidak dikurangi. Kalau kondisi berlanjut ini bisa membuat orang lain ikut-ikutan membeli banyak dan memborong habis minyak di pasaran," ujarnya.
Selanjutnya untuk mengurangi potensi aksi spekulan atau pihak yang mengambil untung dari kondisi perbedaan harga saat ini, pihaknya mengingatkan bahwa ada Satgas Pangan yang juga beranggotakan kepolisian.
Para pelaku spekulan ini menurutnya merugikan orang lain, dan akan menjadi fokus pengawasan serta penindakan hukum oleh Satgas Pangan.