Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Karhutla di Sumbar Turun, KLHK Beri Apresiasi

Daerah di Sumbar yang rawan terjadi karhutla itu di Kabupaten Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Limapuluh Kota, Dharmasraya, dan Kabupaten Sijunjung.
Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy (tengah kiri) menyerahkan penghargaan kepada salah satu perusahaan di Sumbar yang didampingi oleh Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi (kiri) dan disaksikan oleh Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Basar Manullang (tengah kanan) dalam kegiatan Rakor Optimalisasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, di Pangeran Beach Hotel, Padang, Kamis (2/12/2021). /Bisnis-Noli Hendra
Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy (tengah kiri) menyerahkan penghargaan kepada salah satu perusahaan di Sumbar yang didampingi oleh Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi (kiri) dan disaksikan oleh Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Basar Manullang (tengah kanan) dalam kegiatan Rakor Optimalisasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, di Pangeran Beach Hotel, Padang, Kamis (2/12/2021). /Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Barat mencatat kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu hingga akhir November 2021 sebanyak 12 kasus.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Yozarwardi mengatakan jumlah itu  mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2020 dengan kasus karhutla sekitar 20.

"Kita di Sumbar ini berkomitmen dalam penanganan karhutla dengan cara mengantisipasinya. Dengan mengutamakan antisipasi, maka karhutla pun bisa diatasi," katanya, usai Rakor Optimalisasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kamis (2/12/2021).

Dia menyebutkan dalam melakukan antisipasi ini Dishut berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti TNI, Polri, BPBD, beberapa pihak lainnya, dan termasuk masyarakat melalui dibentuknya masyarakat peduli api (MPI).

Selain itu dalam melakukan penanganan pun Dishut telah memiliki peralatan dan perlengkapan yang mendukung. Sehingga bila ada terjadi karhutla, bisa langsung bergerak cepat dalam penanganan.

"Di Sumbar ini karhutla banyak terjadi di luar kawasan hutan, ada yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Bagi yang disengaja untuk membuka lahan perkebunan. Untuk hal ini kita selalu mengedukasi masyarakat, agar tidak terjadi lagi kesengajaan dalam karhutla," ujar Yozarwardi.

Dikatakannya daerah di Sumbar yang rawan terjadi karhutla itu di Kabupaten Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Limapuluh Kota, Dharmasraya, dan Kabupaten Sijunjung.

Ke depan dengan adanya komitmen dalam pencegahan terjadinya karhutla di Sumbar, Dishut pun menargetkan zero kasus karhutla. Karena hal ini juga sebagai upaya mendukung pemerintah dalam meminimalisir terjadinya karhutla.

"Selain upaya-upaya mitigasi secara bersama-sama juga terus dilakukan," sebut Yozarwardi,

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy juga mengatakan di Sumbar terdapat 500 ribu hektar lahan perkebunan sawit. Lahan-lahan itu paling sering terjadi karhutla di Sumbar.

Namun di Sumbar juga termasuk daerah yang low risk (resiko rendah) dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Kendati Sumbar low risk, Audy tidak ingin pemerintah di daerah lengah.

"Meskipun Sumbar ini low risk, kita jangan abai. Kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan. Apalagi Sumbar ini telah dinilai oleh KLHK bahwa kesiapsiagaan Sumbar sangat luar biasa," sebutnya.

Menurutnya hal itu tidak terlepas dari peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh Dishut. Audy berharap kinerja yang luar biasa di Sumbar ini, bisa menginspirasi daerah lain, dalam tata cara penanganan karhutla.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Basar Manullang, mengatakan, daerah Sumbar tidak termasuk daerah yang prioritas, yang maksudnya karhutla di Sumbar tidak termasuk kejadian yang luar biasa.

Artinya penanganan dan upaya antisipasi yang dilakukan oleh Dishut sangat bagus di Sumbar. Untuk itu dia pun mendorong agar daerah lainnya bisa belajar ke Sumbar, terkait tata cara meminimalisir terjadinya karhutla.

"Sumbar ini tidak termasuk daerah prioritas, tapi langkah-langkah antisipasi luar biasa, peran Kadis sangat berarti. Saya bangga terhadap Dishut Sumbar, atas langkah cepat dengan cara kerja secara bersama-sama," ujarnya. (k56).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper