Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

25 Gajah Mati di Aceh Timur, Mayoritas Dijerat dan Diracun

Pembunuhan gajah dilakukan dengan perencanaan yang matang. Bahkan ada pelaku berulang melakukannya serta melibatkan masyarakat dengan iming-iming uang yang banyak.
Kawanan gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) liar berada di kebun warga di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Minggu (10/2/2019)./ANTARA-Irwansyah Putra
Kawanan gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) liar berada di kebun warga di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Minggu (10/2/2019)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, ACEH TIMUR - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyebutkan sebanyak 25 gajah sumatra (elephas maximus sumatramus) ditemukan mati di Kabupaten Aceh Timur dalam rentang waktu 2012 hingga 2021

"Berdasarkan catatan kami jumlah gajah sumatra yang mati di Aceh Timur mencapai 25 ekor dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir," kata Pengendali Ekosistem Hutan dan Ahli Madya BKSDA Aceh Taing Lubis di Aceh Timur, Kamis.

Taing Lubis mengatakan 25 ekor atau individu gajah sumtra tersebut ditemukan mati berada dalam kawasan hak guna usaha (HGU) di antaranya perkebunan sawit di wilayah Kabupaten Aceh Timur.

Taing Lubis mengatakan rata-rata gajah tersebut mati akibat dijerat dan dibunuh dengan cara awalnya diracuni. Dan yang terakhir, seekor gajah jantan ditemukan mati tanpa kepala.

"Gajah sumatra tersebut dibunuh dengan cara yang sangat sadis, di mana pelaku memenggal kepalanya dengan rapi dengan tujuan mengambil gading," kata Taing Lubis.

Taing Lubis mengatakan pembunuhan gajah dilakukan dengan perencanaan yang matang. Bahkan ada pelaku berulang melakukannya serta melibatkan masyarakat dengan iming-iming uang yang banyak.

Oleh karenanya, Taing Lubi meminta ada hukuman berat bagi pelaku pembunuhan gajah guna memberikan efek jera bagi pelaku yang telah membunuh satwa dilindungi.

"Kami berharap hukuman bagi pelaku pembunuhan benar-benar memberikan efek jera, sehingga kejahatan serupa tidak terulang. Dan ini juga sebagai upaya perlindungan satwa dilindungi," kata Taing Lubis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper