Bisnis.com, PALEMBANG – Dinas Pendidikan Sumatra Selatan mengeluarkan kebijakan bagi siswa sekolah menengah kejuruan atau SMK wajib vaksin untuk mengikuti pembelajaran tatap muka atau PTM.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Sumsel Mondyaboni mengatakan pelajar SMK yang belum vaksin maka tidak bisa mengikuti PTM.
"Nantinya siswa dapat melakukan scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi saat akan mengikuti PTM," katanya, Kamis (4/11/2021).
Dia menambahkan bagi siswa yang belum divaksin tetap dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar, namun secara daring.
Selain itu, bila yang mengalami masalah pada nomor induk kependudukan (NIK) hingga tidak bisa melalui aplikasi PeduliLindungi, siswa bisa menyertakan kartu tanda sudah divaksinasi.
"Kebijakan vaksin ini juga sebagai upaya mendukung percepatan capaian herd immunity di Sumsel," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sumsel, realisasi vaksin untuk remaja berusia 12 tahun – 19 tahun baru mencapai 3% dari target sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini mengatakan pihaknya membidik sebanyak 846.000 sasaran penerima vaksin untuk kategori remaja.
Menurutnya, masalah ketersediaan dosis masih menjadi penghambat percepatan vaksin di masyarakat.
“Kiriman dosis vaksin dari Kementerian Kesehatan rata-rata 471.000 dosis per bulan,” katanya.
Lesty mengatakan sementara Sumsel membutuhkan penambahan jatah hingga 1,5 juta dosis per bulan.
“Tapi setidaknya saat ini sudah ada tambahan dari Kemenkes untuk mempercepat vaksin,” katanya.
Sementara secara umum, realiasi vaksin dosis pertama di Sumsel baru mencapai 40,26% dari target vaksin 6,3 juta jiwa. Sementara dosis kedua baru mencapai 24,42%.
