Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Harga TBS Jadi Pendorong Pemulihan Ekonomi

Kenaikan harga TBS tingkat pertani tersebut sudah terjadi sejak satu minggu lebih dan diharapkan harga masih terus meningkat.
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit./Antara-Wahdi Septiawan
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, SUNGAILIAT - Kenaikkan harga jual buah tandan segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari sebelumnya Rp2.400 menjadi Rp2.500 per kilogram menjadi salah satu faktor pembantu percepatan pemulihan ekonomi daerah itu akibat pandemi Covid-19.

"Saya optimis kenaikkan harga TBS tingkat petani yang mencapai kisaran rata-rata Rp2.500 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp2.400 per kilogram mendukung percepatan pemulihan ekonomi selain pertumbuhan sektor usaha kerakyatan lainnya," kata Wakil Bupati Bangka, Syahbudin di Sungailiat, Sabtu (9/10/2021).

Kenaikan harga TBS tingkat pertani tersebut sudah terjadi sejak satu minggu lebih dan diharapkan harga masih terus meningkat.

Perluasan kebun kelapa sawit, kata dia, baik yang dikembangkan masyarakat secara mandiri maupun mitra perusahaan pengolahan "Crude Palm Oil" (CPO) mengalami peningkatan.

"Pengembangkan sektor kelapa sawit rakyat membuktikan kalau komoditi ini cukup diminati masyarakat karena kemampuan produksi jangka panjang," ujarnya.

Total luas perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bangka yang tersebar di sejumlah kecamatan sampai saat ini terdata lebih dari 12.700 hektare.

Belasan ribu hektare kebun sawit rakyat tersebut belum termasuk kebun plasma atau kebun kemitraan. Produksi kelapa sawit memberikan kontribusi besar perekenomian masyarakat.

"Saya sarankan masyarakat dapat pengembangan sumber daya alam yang berkelanjutan dengan optimalisasi pemanfaatan lahan seperti pertanian, perkebunan dan sub sektor lainnya," katanya.

Dia berjanji Pemerintah Kabupaten Bangka melalui petugas penyuluh lapangan akan memberikan pendampingan petani lewat pendekatan kelompok guna membantu meningkatkan kualitas pengetahuan petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper