Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelolaan Lahan Gambut Didorong Jadi Prioritas Pembangunan Desa

Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, mendorong aparat desa untuk memprioritaskan tata kelola gambut dalam rencana pembangunan desa.
Lahan gambut./Antara
Lahan gambut./Antara

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, mendorong aparat desa untuk memprioritaskan tata kelola gambut dalam rencana pembangunan desa.

Kepala Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Banyuasin M Yasir Darojat, mengatakan lahan gambut tersebar sedikitnya di 14 desa.

“Kami mendorong desa dan kepala desa yang daerahnya ada gambut, untuk bisa memasukkan program pengelolaan lahan gambut ke dalam RPJMDes (rencana pembangunan jangka menengah desa) maupun RKP (rencana kerja pemerintah) Desa,” katanya saat lokakarya menuju desa gambut lestari, secara virtual, Senin (27/9/2021).

Yasir memaparkan saat ini 14 desa yang berada di tiga kecamatan tersebut menjadi bagian dari penyusunan peta jalan gambut lestari. 

Dia mengemukakan, DPMD mendapatkan dukungan dari ICRAF Indonesia, melalui program Peat-IMPACTS Indonesia, untuk membuat peta jalan gambut lestari tersebut.

Menurutnya, tata kelola gambut sesuai dengan arah pembangunan desa yang memang memiliki lanskap gambut.

“Sesuai SDGs (pembangunan berkelanjutan) ada 18 arah pembangunan desa, dan tata kelola gambut ini sesuai dalam beberapa poin, seperti desa tanggap perubahan iklim,” katanya.

Sementara itu Camat Muara Sugihan Welly Ardiansyah mengatakan pihaknya mendukung pengelolaan lahan gambut di desa yang ada di kecamatan itu.

“Ada 7 desa dari total 22 desa di Muara Sugihan yang menjadi lokus program pengelolaan gambut,” katanya.

Welly mengatakan program pengelolaan gambut diharapkan tak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga menyentuh aspek peningkatan ekonomi masyarakat desa.

Koordinator Program Peat-IMPACTS Indonesia Feri Johana mengatakan pihaknya telah menggali informasi untuk penyusunan peta jalan gambut lestari di 34 desa yang ada di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Bahkan, kata Feri, dalam penyusunan dokumen tersebut pihaknya turut melibatkan 50 peneliti muda gambut yang merupakan putra-putri daerah Sumsel.

“Selama kurang lebih 3 bulan, para peneliti muda ini menjalankan kegiatan lapangan untuk menghasilkan gambaran dari desa yang dikunjungi,” katanya.

Feri menjelaskan para peneliti berinteraksi dengan petani gambut serta para penggiat gambut untuk mengungkap berbagai pengetahuan, pembelajaran, dan opsi intervensi untuk pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan di Sumsel.

Dia menambahkan fokus dalam peta jalan gambut lestari adalah restorasi, pengelolaan dan perlindungan gambut sehingga secara langsung dapat berkontribusi pada komitmen negara untuk penurunan emisi gas rumah kaca, dan target pembangunan jangka menengah tingkat nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper