Bisnis.com, MEDAN - Penyaluran kredit perbankan di Sumatra Utara (Sumut) menunjukkan perbaikan pada kuartal II/2021.
Pada kuartal I/2021, persentase penyaluran kredit sebesar -0,33 persen, sementara pada kuartal ini penyaluran kredit tumbuh 4,12 persen dari nominal penyaluran kuartal sebelumnya.
Total nominal kredit perbankan Sumut sebesar Rp235,4 triliun pada kuartal II/2021. Sementara, pada kuartal I/2021, nominal kredit hanya sebesar Rp233,9 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) KPw Sumatra Utara Soekowardojo mengatakan perbaikan ini didorong oleh pertumbuhan Kredit Modal Kerja (KMK).
“Dari sisi sektoral, penyaluran pembiayaan meningkat pada seluruh sektor utama, kecuali konstruksi dampak masih terhambatnya proyek pemerintah akibat realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19,” kata Soekowardojo, Rabu (28/7/2021).
Secara rinci, pangsa terbesar kredit perbankan Sumut berasal dari sektor industri pengolahan sebesar 22,9 persen. Pangsa terbesar kedua diduduki oleh sektor industri pertanian sebesar 19,4 persen, perdagangan besar dan eceran sebesar 17,1 persen, dan konstruksi sebesar 3 persen.
Baca Juga : Bea Cukai Sumut Bukukan Penerimaan Rp2,4 Triliun |
---|
Keempat sektor usaha tersebut memberi andil sebesar 62,4 persen terhadap total penyaluran kredit perbankan Sumut kuartal II/2021.
Soeko menjelaskan peningkatan kredit juga diikuti dengan membaiknya non-performing loan (NPL) atau kredit macet, dari 3,50 persen pada kuartal I/2021 menjadi 3,26 persen pada kuartal II/2021.
“Membaiknya risiko kredit didorong oleh perbaikan risiko gagal bayar pada KMK, mencerminkan optimisme aktivitas dunia usaha,” pungkas Soeko.