Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona di Batam Meningkat Drastis, Ini Antisipasi Pemda

Jumlah warga yang terpapar virus corona terus meningkat drastis, pada Jumat sebanyak 417 orang, Sabtu sebanyak 495 orang, dan Minggu sebanyak 523 orang.
Pengunjung berwisata mengenakan masker di Kepri Coral, Kota Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu./Antara
Pengunjung berwisata mengenakan masker di Kepri Coral, Kota Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu./Antara

Bisnis.com, BATAM - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam Kepulauan Riau melaporkan tambahan 523 kasus baru positif Covid-19, hingga totalnya menjadi 19.310 kasus pada Minggu (18/7/2021).

Berdasarkan catatan, penambahan dalam sehari itu merupakan yang tertinggi sejak awal masa pandemi Covid-19.

Sepanjang tiga hari terakhir, jumlah warga yang terpapar virus corona terus meningkat drastis, pada Jumat sebanyak 417 orang, Sabtu sebanyak 495 orang, dan Minggu sebanyak 523 orang.

Dalam laporan yang dibagikan Juru Bicara Covid-19 Kota Batam Azril Apriansyah disebutkan, dari 523 kasus baru pada Ahad, 407 di antaranya adalah konfirmasi bergejala, 81 tanpa gejala, satu perjalanan impor, 16 konfirmasi kontak, dan 18 konfirmasi tidak ada riwayat perjalanan atau kontak erat.

"Tambahan sembuh 291 orang, kumulatif 15.551 orang," demikian laporan Satgas.

Tercatat juga tambahan 12 orang meninggal pada hari ini, sehingga totalnya 449 orang.

Dengan begitu, 3.310 orang masih aktif Covid-19. Sebanyak 2.389 orang menjalani isolasi mandiri, 277 orang diisolasi di asrama haji, tiga orang isolasi di Bapelkes, dan lainnya dirawat di 15 rumah sakit rujukan.

"Tingkat kematian 2,325 persen, tingkat kesembuhan 80,533 persen, dan tingkat kasus aktif 17,141 persen," laporan Satgas.

Sementara itu, virus corona telah tersebar hingga wilayah pulau-pulau penyangga.

Dari tiga kecamatan hinterland, satu di antaranya menjadi zona merah, yaitu Belakangpadang dengan 44 orang masih aktif Covid-19. Sedangkan di pulau utama, seluruh kecamatannya merupakan zona merah.

Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mempersiapkan instalasi gawat darurat di asrama haji sebagai tempat pemeriksaan awal bagi warga yang sakit sebelum ditempatkan di rumah sakit rujukan.

"Asrama haji menjadi IGD darurat. Pemeriksaan IGD di sana (rumah sakit rujukan) tidak muat lagi, sehingga kita limpahkan ke sini," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi usai meninjau asrama haji, Minggu.

Saat ini IGD di sejumlah rumah sakit rujukan penuh dengan warga yang ingin mendapatkan penanganan darurat. Mereka tidak hanya yang dengan gejala Covid-19, namun juga penyakit lainnya. Karenanya dibutuhkan solusi agar tidak terjadi penumpukan pasien.

Pemerintah menyiapkan 100 tempat tidur di IGD asrama haji. Namun, untuk awal akan dioperasikan 35 tempat tidur, dan bisa ditambah sesuai kebutuhan.

Di IGD Asrama Haji, pasien akan diperiksa. Setelah dinyatakan positif, maka akan dirawat sementara di sana, sampai mendapatkan ruang perawatan di rumah sakit rujukan.

"Kalau di sana (rumah sakit rujukan) ada tempat tidur, kita pindahkan lagi di rumah sakit yang sudah kita tunjuk menjadi rujukan untuk Covid-19," kata Wali Kota.

Dengan begitu, IGD rumah sakit tidak akan penuh. Dan pelayanan bisa jadi lebih maksimal.

Namun, apabila jumlah pasien yang harus dirawat terus bertambah dan rumah sakit rujukan tidak bisa lagi menampung, maka asrama haji akan dijadikan rumah sakit rujukan pasien Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper