Bisnis.com, JAMBI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat perekonomian daerah itu pada kuartal I/2021 terkontraksi 2,80 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2020 (quarter-to-quarter/qtq) dan 0,33 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 (year-on-year/yoy).
"Dari sisi produksi, [untuk qtq] kontraksi terdalam terjadi pada kategori transportasi dan pergudangan sebesar 6,60 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Wahyudin di Jambi pada Rabu (5/5/2021).
Dari sisi pengeluaran, kontraksi ekonomi terdalam di daerah itu terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 65,25 persen.
Baca Juga : Jambi Antisipasi Harga & Pasokan Daging Sapi |
---|
Hampir semua kategori lapangan usaha di daerah itu mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif, kecuali kategori perdagangan besar dan eceran seperti reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh 2,08 persen, serta pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 0,10 persen.
"PDRB Jambi kuartal I atas dasar harga berlaku mencapai Rp54,33 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp36,82 miliar," kata Wahyudin.
Jika dibandingkan dengan kuartal I/2020, ekonomi Jambi terkontraksi sebesar 0,33 persen. Kontraksi terjadi pada beberapa kategori lapangan usaha, dengan kontraksi terdalam terjadi pada kategori transportasi dan perdagangan sebesar 12,33 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran kontraksi terdalam terjadi pada komponen ekspor sebesar 11,13 persen.
"Share perekonomian Jambi terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera sebesar 6,21 persen," kata Wahyudin.