Bisnis.com, PADANG – Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mendapat dukungan penuh dari Kadin Sumatra Barat.
Dukungan tersebut dinyatakan oleh Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh saat Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar yang digelar di Pengeran Beach Hotel, Padang, Kamis (22/4/2021) malam.
"Ya, kami dari Kadin Sumbar tentu mendukung Arsjad Rasjid jadi Ketua Umum Kadin Indonesia. Karena melihat pak Arsjad Rasjid adalah sosok yang mampu membawa perubahan untuk KADIN kedepannya," katanya.
Ramal menyatakan Arsjad Rasjid mempunyai semangat dan pandangan baru terhadap Kadin yang selama ini belum terpikirkan.
Tak hanya itu, dia menilai visi dan misi Arsjad sejalan dengan Kadin Sumbar. Salah satu visi dan misi Arsjad adalah memperbaiki organisasi Kadin sehingga tidak ada lagi intervensi dari pusat dan menyelesaikan persoalan dualisme Kadin saat ini.
"Saya ingin bila Arsjad Rasjid nanti terpilih jadi Ketum Kadin Indonesia, ada reformasi organisasi yang terjadi. Sehingga Kadin bisa berjalan dan berkolaborasi dengan pemerintah," ujarnya.
Baca Juga
Pada kesempatan itu, Caketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid memberikan penjelasan terkait beberapa visi dan misinya sebagai calon ketua umum Kadin Indonesia. Ada 4 visi misi yang berkaitan langsung dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda bangsa ini.
"Ada 4 poin rencana besar saya, mulai dari kesehatan, ekonomi nasional dan daerah, kewirausahaan dan membangun potensi pengusaha serta memperbaiki internal Kadin," ujarnya.
Presiden Direktur Indika Energy itu menganalogikan persoalan bangsa saat ini seperti perang. Peran kesehatan, perang ekonomi dan perang melawan pandemi Covid-19.
"Kita harus menang, kita harus sehat dengan kemenangan roda ekonomi akan jalan. Saya maju bagaimana pengusaha bekerja sama dengan pemerintah untuk memenangkan perang," katanya.
Arsjad berpendapat semua sektor harus digerakkan sehingga Kadin pun harus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menggerakkan perekonomian.
"Saya berniat membangun organisasi yang lebih inklusif dan kolaboratif. Kadin jangan ekslusif, tapi Kadin Indonesia milik kita bersama, milik pengusaha mikro, kecil dan menengah, milik semua industri," tegasnya.