Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Prospek Industri Asuransi Jiwa 2021

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020 lalu memberikan dampak hampir di semua sektor industri termasuk asuransi.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BATAM - Forum Diskusi Jurnalis Kepri (FDJK) bersama AXA Mandiri menggelar diskusi terkait dengan prospek industri asuransi jiwa 2021 di masa pandemi Covid-19. Seperti diketahui pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020 lalu memberikan dampak hampir di semua sektor industri termasuk asuransi.

Kepala Bagian Pengawasan Produk pada Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kurnia Yuniakhir; Chief Business & Distribution AXA Mandiri, Theodores Tangke; dan pengamat asuransi Dosen Universitas Riau Kepulauan Sri Langgeng menjadi pembicara dalam diskusi secara daring tersebut.

Dalam paparannya, Kurnia mengatakan kinerja asuransi jiwa tahun 2021 diprediksi akan membaik, seiring dengan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat. Berdasarkan data OJK, premi industri asuransi tahun lalu sebesar Rp6,6 triliun.

"Namun untuk klaim memang mengalami penurunan -0,77 triliun," kata Kurnia, dalam zoom meeting, Rabu (14/4/2021).

Beberapa penyebab klaim turun karena masyarakat yang berkurang untuk berkunjung ke rumah sakit. Selain itu juga mungkin disebakan karena lalu lintas di Jabodetabek yang juga berkurang akibat Covid-19.

"Sehingga bisa jadi menyebabka nilai klaim turun," ujarnya.

Chief Bussines and Distribution AXA Mandiri Theodores Tangke mengatakan dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini kinerja asuransi mengalami banyak tantangan. Namun, tentunya juga tetap berupaya memanfaatkan tantangan tersebut menjadi sebuah peluang.

Munurut dia, dampak pandemi Covid-19 saat ini mendorong tingkat kesadaran masyarakat mengenai kebutuhan perlindungan meningkat. Karena itu pihaknya mendorong percepatan tranformasi digital dan mendorong inovasi dan kreativitas.

"AXA Mandiri berfokus pada proteksi jiwa dan kesehatan," kata Theodores.

Saat ini AXA Mandiri memiliki 1 juta nasabah dan didukung oleh lebih dari 2000 tenaga pemasar yang bersetifikat keagenan (lisensi). Denga menerapkan metode no pass sell sebelum FA dapat memasarkan produk asuransi.

"Klaim dan manfaat yang kita bayarkan pada tahun 2020 sebesar Rp4,8 triliun. Mengalami penurunan jika dibandingkan sebelumnya atau tahun 2010 klaim sebesar Rp5,3 trilin," katanya.

Sementara itu, pengamat asuransi dari Universitas Riau Kepulauan Sri Langgeng mengatakan industri asuransi jiwa memiliki sejumlah peluang yang menjanjikan dalam dekade mendatang.

Salah satunya karena permintaan asuransi secara global mencapai titik tertingginya sepanjangmasa. Adanya pandemi Covid-19 membuat masyarakat dunia memerlukan perlindungan jiwa dan kesehatan prediksi pertumbuhan7-8%.

"Namun juga ada tantangan diantaranya suku bunga yang rendah, pergeseran demografi dan meningkatnya harapan konsumen, terutama di kanal digital," katanya.(K41)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bobi Bani
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper