Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medan Jalan Ekstrem, Suharso: Flyover Sitinjau Lauik Penting Dibangun

Kondisi ekstrem medan jalan di Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok, Sumatra Barat, sepanjang 2,60 kilometer, turut mengundang perhatian dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI.
Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa (tengah) saat berada di salah satu tanjakan ekstrim di jalan Sitinjau Lauik Padang yang didampingi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur/Istimewa
Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa (tengah) saat berada di salah satu tanjakan ekstrim di jalan Sitinjau Lauik Padang yang didampingi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur/Istimewa

Bisnis.com, PADANG - Kondisi ekstrem medan jalan di Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok, Sumatra Barat, sepanjang 2,60 kilometer, turut mengundang perhatian dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI.

Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa yang datang langsung dari Jakarta untuk meninjau langsung kondisi jalan di Sitinjau Lauik itu mengatakan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka diperlukan untuk pembangunan jembatan layang (flyover) di Sitinjau Lauik tersebut.

Menurutnya, Bappenas mengharapkan pembangunan flyover Sitinjau Lauik demi keselamatan jalan dan kelancaran jalur logistik. Sehingga untuk tahapan pelaksanaan penyiapan desain dan pengadaan lahan bisa rampung di 2021 sampai 2022.

"Sudah itu barulah diteruskan konstruksi di 2021 dengan indikasi kuat pendanaan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)," katanya di Padang, Kamis (8/4/2021).

Suharso Monoarfa menyebutkan dalam kurun waktu lima tahun, tepatnya 2016-2020, jumlah kecelakaan pada jalur Sitinjau Lauik mencapai 50 kejadian dengan korban meninggal dunia sebanyak 4 hingga 5 jiwa per tahun.

Untuk itu, sebagai mitigasi jangka pendek untuk isu tersebut, sepanjang 2021-2022, Kementerian PPN/Bappenas berkoordinasi dengan sejumlah kementerian/lembaga untuk implementasi pencegahan dan penanganan korban kecelakaan lalu lintas di Sitinjau Lauik tersebut.

Dimana meliputi penanganan geometrik dan perbaikan kondisi jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, penyediaan kelengkapan keselamatan jalan dan rekayasa lalu lintas oleh Kementerian Perhubungan, penertiban dan penegakkan hukum bagi pengguna jalan termasuk road overloading oleh Korlantas Polri, hingga penanganan cepat bagi korban kecelakaan oleh Kementerian Kesehatan.

Untuk diketahui di Sitinjau Lauik memiliki jalur sepanjang 15 kilometer yang biasa dilalui untuk rute Kota Padang menuju Arosuka hingga Kabupaten Solok, serta menjadi jalur logistik penghubung Sumbar - Jambi yang dilalui kendaraan berat dengan tingkat kepadatan mencapai 0,8.

Sementara tanjakan dan tikungan tajam rawan kecelakaan (blackspot) yang ada di Sitinjau Lauik membuat pengendara harus mengambil radius yang lebar untuk melaju, sehingga terpaksa mengambil jalur kendaraan dari arah berlawanan.

Sehingga kini dengan adanya kunjungan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, memberikan kabar baik baik masyarakat Sumbar.

Karena untuk pembangunan jalan alternatif Padang-Solok di kawasan Sitinjau Lauik yakni flyover adalah salah satu major project atau proyek raksasa nasional.

Rencana pembangunan jalan juga telah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Kita berharap semua major project itu bisa diselesaikan pada tahun 2024, termasuk proyek nasional yang ada di Sumbar," sebutnya.

Suharso Monoarfa menyatakan bahwa total major project yang tersebar di seluruh Indonesia sampai saat ini ada sebanyak 35, dan fly over Sitinjau Lauik menjadi prioritas, agar persoalan kecelakaan yang terjadi di jalan itu, bisa diatas dengan segera.

"Keselamatan berkendara adalah hal yang penting diterapkan," tegasnya.

Dikatakannya dalam menyukseskan pembangunan itu, pihaknya berharap kerjasama dengan semua pihak, seperti halnya untuk manajemen keselamatan transportasi, jelas diatur oleh Bappenas, namu untuk jalannya merupakan wewenangnya Kementerian PUPR, kendaraannya oleh Kemenhub, dan penegakan hukumnya oleh kepolisian.

Dengan demikian, salah satu manajemen keselamatan transportasi adalah pembangunan flyover. Sehingga dapat dikatakan kalau kawasan Sitinjau Lauik sangat layak dibangun flyover.

"Sebenarnya perencanaan flyover sudah ada sejak tahun 2012. Jadi kita mau review, saya minta reviewnya dipercepat, bisa di groundbreaking segera dan tahun 2024 selesai," ujar dia.

Sementara Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyambut baik adanya langkah cepat dari Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa, karena hadir langsung melihat kondisi jalan di Sitinjau Lauik.

"Dengan hadirnya bapak menteri langsung, bisa melihat kondisi jalan di Sitinjau Lauik. Semoga pemerintah pusat segera membangun fly over di Sitinjau Lauik," kata Mahyeldi.

Dia melihat bila fly over dibangun di jalan Sitinjau Lauik tersebut, akan dapat memberikan kemudahan transportasi, baik itu kendaraan pribadi maupun untuk kendaraan mengangkut barang.

Artinya turut memberikan dampak yang bagus bagi perekonomian, karena persoalan kerugian akibat kecelakaan bisa diminimalisir.

"Bagaimana desain fly over nya, kita tunggu dari pemerintah pusat," sebutnya. (k56).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper