Bisnis.com, PALEMBANG – Jumlah merchant Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS di Sumatra Selatan tumbuh melesat 124,12 persen atau menjadi 180.047 pengguna hingga Februari 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Selatan (BI Sumsel), Hari Widodo, mengatakan angka tersebut membuat Sumsel berada di posisi ke-9 secara nasional dan ke-2 di Sumatra dalam perkembangan QRIS.
“Apabila diakumulasikan, implementasi QRIS sudah didominasi oleh UMKM dengan total 95,88 persen,” katanya saat pembukaan Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) 2021, Senin (5/4/2021).
Hari memaparkan bahkan sistem pembayaran terbaru yang diluncurkan bank sentral itu juga paling banyak digunakan oleh usaha mikro (UMI) dengan share sebesar 68,81 persen.
Menurut dia, mempertimbangkan jumlah UMKM di Sumsel yang mencapai 2 juta usaha, maka peluang untuk implementasi QRIS pada sektor UMKM tentunya masih sangat luas.
“Ke depannya, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan Indonesia,” katanya.
Hari menjelaskan QRIS menjadi alternatif pembayaran nontunai. Metode tersebut memiliki berbagai manfaat antara lain lebih efisien, hasil penjualan tercatat otomatis, serta relatif lebih aman baik bagi pedagang ataupun pembeli karena tidak melibatkan uang tunai.
“QRIS sendiri memudahkan proses pembayaran bagi pedagang ataupun pembeli karena terintegrasi dengan berbagai aplikasi pembayaran digital,” katanya.
Selain itu, dengan semakin banyaknya penggunaan transaksi digital juga diharapkan dapat memutus rantai penyebaran pandemi Covid -19 yang dan dapat memfasilitasi aktivitas perekonomian yang tetap berjalan selama masa pandemi.