Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG – Produksi padi di Provinsi Lampung mencapai 2,6 juta ton gabah kering giling (GKG) sepanjang tahun lalu, kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Berdasarkan angka tetap BPS, produksi sebanyak itu terdapat peningkatan 22 persen dibandingkan dengan 2019," kata Arinal di Bandar Lampung pada Jumat (26/3/2021).
Menurut dia, tren peningkatan produksi padi ini akan terus berlanjut tahun ini, terutama periode Januari-April. Berdasarkan angka sementara BPS Provinsi Lampung, produksi padi telah naik 66 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian tersebut menempatkan Lampung pada posisi kelima produsen beras nasional sekaligus membuktikan bahwa provinsi tersebut mampu menjadi lokomotif pembangunan pertanian nasional.
Selain sektor pertanian, menurut dia, Provinsi Lampung juga telah banyak menorehkan capaian kemajuan pembangunan. Berbagai capaian itu ditunjukkan melalui indikator makro antara lain pertumbuhan ekonomi Lampung yang hanya terkontraksi 1,67 persen selama pandemi Covid-19.
"Pencapaian ini lebih baik dibandingkan dengan nasional yang terkontraksi lebih dalam yaitu minus 2,07 persen," tambahnya.
Baca Juga
Provinsi Lampung, lanjutnya, memiliki begitu banyak keunggulan komparatif baik secara geostrategis, demografis, dan kekayaan alam.
Dia memastikan segala keunggulan ini harus dapat dimanfaatkan secara baik dan dioptimalkan untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat Lampung.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun konsolidasi, koordinasi, dan komunikasi dengan semua elemen untuk mengeksplorasi kondisi terkini pembangunan Provinsi Lampung.
"Langkah dan upaya yang telah dilakukan memperoleh hasil positif bagi pembangunan Lampung. Di tengah lesunya perekonomian akibat dampak Covid-19, kita masih bisa berbangga bahwasanya kita masih mampu berprestasi khususnya sektor pertanian," ujarnya.