Bisnis.com, PADANG - Selama 75 tahun Desa Garabak Data, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, hidup dalam gelap tanpa ada diterangi oleh sebuah bola lampu yang dialiri listrik.
Belum lama ini, PLN Unit Induk Wilayah (UIM) Sumbar berhasil menerobos ke desa itu untuk mengangkut sejumlah alat untuk membuat Desa Garabak Data dialiri listrik.
Manager UP2K PLN Sumbar Sudarmadi mengatakan Garabak Data sudah menjadi target PLN beberapa tahun belakangan. Upaya menerangi Desa Garabak Data sempat tertunda karena kendala izin dan akses jalan yang sangat sulit.
"Namun kami tidak berhenti berupaya dan Alhamdulillah Garabak Data kini sudah terang benderang. Semoga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan perekonomian desa," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (21/3/2021).
Dia menjelaskan, untuk melistriki desa tersebut, PLN membangun 2 gardu dengan total kapasitas 200 kVa dengan panjang 19,38 kms Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan 10,48 kms Jaringan Tegangan Rendah (JTR).
"PLN menargetkan pada akhir 2021 total ada 16 desa yang akan dapat menikmati listrik dari PLN," tegasnya.
Dengan telah dialirinya listrik di Desa Garabak Data itu, disambut gembira oleh masyarakat sekitar, karena 75 tahun lamanya penduduk di sana tidak menikmati terangnya bola lampu yang dialiri oleh listrik dari PLN.
"Dengan dukungan dari segala pihak, PLN optimis seluruh masyarakat Indonesia khususnya di Sumbar, dapat menikmati listrik demi meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat," sebut Sudarmadi.
Dikatakannya keberhasilan pihaknya untuk mengaliri listrik di Desa Garabak Data itu, adalah tanggung jawab PLN sebagai perusahaan penyalur energi listrik di Indonesia hingga ke pelosok negeri.
Dia menyebutkan dengan demikian, maka setiap tahunnya PLN terus berupaya mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi (RE) dan Rasio Desa Berlistrik (RDB), tidak terkecuali di Sumbar.
Seperti halnya upaya mendorong peningkatan RE dan RDB terlihat kala PLN UIW Sumbar menyalurkan listrik untuk 300 keluarga di Desa Garabak Data Kecamatan Tigo Lurah pada Februari lalu, salah satu desa di pedalaman Kabupaten Solok yang belum tersentuh listrik.
Dengan demikian, maka rasio elektrifikasi PLN Sumbar hingga Februari 2021 mencapai 98,53%, meningkat bila dibandingkan tahun 2020 lalu yang baru mencapai 98,40% (Desember 2020).
Menurutnya persoalan belum bisanya 100 persen RDB, karena terdapat beberapa kendala yang dihadapi PLN dalam upaya mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi di Sumbar, salah satunya kondisi medan menuju desa yang ekstrim, permasalahan material hingga kondisi alam seperti hujan dan angin kencang.
"Namun kendala tidak menghentikan semangat kami melistriki, hingga akhirnya 300 keluarga di desa itu kini dapat menikmati listrik,” ujar Sudarmadi. (k56)