Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, mulai siaga terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla pada tahun ini.
Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba) Beni Hernedi mengatakan daerah tersebut memiliki lahan gambut yang rawan terbakar saat musim kemarau.
“Ada sekitar 298.000 hektare (ha) lahan gambut yang tersebar di sejumlah kecamatan,” katanya, Jumat (26/2/2021).
Menurutnya, pemkab pun mengajak para unsur mulai dari Kodim 0401, Manggala Agni, Satpol PP, dan Polres Muba untuk segera melengkapi sarana dan prasarana cegah karhutla.
“Dan yang terpenting menyiapkan SDM. Kami juga minta perusahaan di lokasi rawan karhutla untuk bantu pencegahan,” ujarnya.
Beni melanjutkan penanganan karhutla juga perlu dibarengi dengan penegakan hukum, apabila ada yang terbukti dengan sengaja membakar hutan, kebun dan lahan di wilayah Muba.
“Penegakan hukum tahun ini lebih ditingkatkan lagi apabila ada yang terbukti atau tertangkap tangan,” kata dia.
Dia memaparkan karhutla pada tahun 2020 mulai menurun lantaran faktor cuaca yang lebih sering turun hujan. Kondisi itu juga terjadi hingga awal tahun 2021. Pihaknya berharap faktor cuaca dapat mendukung kelanjutan penurunan karhutla sepanjang tahun ini. Meskipun, pemkab juga perlu mengantisipasi bencana alam lainnya, seperti longsor dan banjir.
Beni mengatakan kebakaran sempat marak pada tahun 2019, di mana karhutla terjadi di lahan seluas total 2.300 ha, dengan titip api mencapai 1.591 titik.
“Karhutla itu tersebar di Kecamatan Bayung Lencir dan Kecamatan Sanga Desa karena wilayah tersebut memiliki lahan gambut yang sangat sulit dipadamkan,” katanya.