Bisnis.com, PEKANBARU — Guna mewujudkan rencana pembangunan kawasan industri halal di wilayahnya, Pemprov Riau meminta agar pengurus masyarakat ekonomi syariah mengajak pengusaha muslim untuk ikut mengambil peran.
Gubernur Riau Syamsuar saat bersilaturahmi dengan pengurus ekonomi syariah (MES) Riau menjelaskan bahwa rencana pembangunan kawasan industri halal di daerah itu yang sudah menjadi komitmen pemda untuk terus direalisasikan.
"Pembangunan kawasan industri halal ini perlu melibatkan berbagai pihak. Untuk itu kami mengajak semua pemangku kepentingan, dunia usaha, akademisi serta pihak-pihak lainnya untuk mendorong terbentuknya kawasan tersebut," ujarnya melalui siaran pers Senin (8/2/2021).
Syamsuar ingin pelaku industri yang ada di kawasan industri halal (KIH), memanfaatkan bahan baku atau potensi sumber daya alam setempat sehingga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Dia juga berharap agar MES Riau dapat merangkul para pengusaha muslim, untuk mengambil peran pembangunan di KIH ini sehingga mampu mendorong dan memberi masukan terkait rencana pembangunan KIH. "Mudah-mudahan ada pengusaha muslim kita yang tertarik dengan rencana ini."
Sementara itu, Ketua MES Riau Akhmad Mujahidin menyatakan sangat mendukung rencana pengembangan KIH di Riau.
Baca Juga
Menurutnya, MES akan mendukung dari sisi akademik serta dari sisi lainnya sehingga pembangunan ekonomi berbasis syariah terus meningkat, dan menjadikan Riau memiliki branding syariah di Tanah Air.
Pemprov Riau menawarkan pembangunan dan pengembangan kawasan ekonomi khusus syariah di Kawasan Industri Tenayan. Kawasan ini cukup strategis karena berada di pusat Kota Pekanbaru dan didukung infratruktur jalan utama.
Menurut data pemprov, luas Kawasan Industri Tenayan seluas 3.000 ha dan 306 ha di antaranya sudah dibebaskan dan berstatus HPL. Tersedia pula pembangkit listrik berkapasitas 2 x 110 MW (PLTU) dan 275 MW (PLTG) dalam proses pembangunan.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Asrizal menyatakan sektor industri halal yang dapat dikembangkan di daerahnya sangat beragam dan dapat didukung oleh sumber daya lokal. Seperti industri pangan, farmasi, tekstil dan aneka fashion, juga kosmetik.
"Kami punya banyak sumber daya lokal, komoditas yang masih diekspor dalam keadaan bahan mentah sehingga belum bernilai tambah," katanya.